Video of the day

Home » » Perbedaan Bogie Yang kerap digunakan PT Kereta Api Indonesia | Pencinta Kereta Model Dan Miniatur Kereta Api

Perbedaan Bogie Yang kerap digunakan PT Kereta Api Indonesia | Pencinta Kereta Model Dan Miniatur Kereta Api

Setelah saya menuliskan beberapa artikel tentang definisi sebuah bogie kereta api, kali ini saya akan membagikan sebuah artikel tentang perbedaan bogie yang sering digunakan untuk moda transportasi kereta api di seluruh dunia. Karena dari setiap bogie kereta api, memiliki banyak model dan merk meskipun tidak ada yang membedakan dalam penggunaannya.


Di Indonesia sendiri, bogie yang digunakan untuk gerbong penumpang mempunyai berbagai macam tipe dan model. Karena bogienya sendiri di produksi oleh beberapa pabrik ternama yang pada masa itu digunakan untuk kedinasan PT KAI. Sehingga, model dan jenis bogie yang kerap digunakan untuk gerbong penumpang Indonesia menjadi beraneka ragam.

Untuk gerbong penumpang kereta api yang ada di Indonesia, memiliki jenis bogie yang paling banyak tipenya dibandingkan bogie gerbong yang lain. Bahkan setiap bogie memiliki tambahan nama dan merek yang bertuliskan nama pabrik yang dulu pernah membuatnya. Bahkan dari bogie ini sendiri, terdapat salah satu bogie yang usianya mencapai 50 tahun keatas. Biasanya dalam setiap bogie juga terdapat tulisan tanggal pembuatan. Masa pemakaian, dan masih banyak lagi. Hanya saja pihak PT KAI menuliskan merek dari setiap bogie ini dengan tipe gerbong yang akan digunakan, seperti halnya K2, K3 dan K4.

Bogie Pensylvania ( K-2 )
Bogie jenis ini, bisa dikatakan sebagai bogie yang sudah jarang kita lihat. Karena penggunaan bogie k-2 ini masih dipakai untuk gerbong penumpang ekonomi dan jarak menengah dan kereta bagasi. Sehingga bogie k-2 ini hanya berdinas di area dekat saja. Sedangkan tahun pembuatan bogie k-2 ini di rancang sekitar tahun 1957 dimana bogie ini langsung di operasikan sebagai bogie kereta penumpang dengan deskripsi sebagai bogie yang terbuat dari besi tuang dengan tambahan pegas ulis untuk sekunder dan pegas daun pada pegas primer. Hanya saja bogie k-2 ini belum memiliki peredam kejut.

Bogie crandle ( K-3 )

Bogie jenis ini, dibuat sekitar pada tahun 1925 yang digunakan pada kereta ukur DINW-1 atau U25301 dengan history pernah dilakukan pemodifan dari plain bearing menjadi roller bearing. Sedangkan untuk penggunaan pegas yang ada pada bogie tersebut, tidak jauh berbeda dengan pegas yang ada pada bogie k-2. Dimana pegas sekunder menggunakan pegas ulir dan pegas primernya menggunakan pegas daun dan tanpa menggunakan peredam kejut.

Bogie SIG atau NT-504 ( K-4 )
Bogie jenis ini kerap digunakan untuk kereta penumpang kelas 3 / Ekonomi ( K3 ) dimana populasi dari bogie tersebut sudah tinggal sedikit, dan masa pembuatan bogie ini sekitar tahun 1963 / 1964. Definisi dari Pegas primer pada bogie ini adalah pegas ulir yang dilengkapi dengan peredam kejut yang berfungsi sebagai pengarah gandar ( axle guide ), sedangkan untuk pegas sekundernya menggunakan pegas torsi tanpa peredam kejut.

Bogie NT-11 ( K-5 )
Bogie NT-11 ini adalah bogie yang sering digunakan untuk gerbong kereta eksekutif dan gerbong kelas bisnis. Dimana penggunaan jenis bogie ini dikatakan sebagai bogie yang paling cocok untuk jalur kereta api Indonesia. Terlihat dari penggunaan bogie K-5 yang dikategorikan sebagai bogie paling banyak digunakan. Bogie tersebut juga menggunakan pegas ulir pada bagian pegas sekunder dan primer, dengan bentuk pegas vertikal pada pegas sekundernya. Selain itu, bogie K-5 ini juga dibuat dari perusahaan jepang, Yugoslavia, dan juga PT INKA. Dengan alasan seperti diatas, bahwa bogie K-5 sudah sangat cocok untuk medan area perlintasan kereta api yang ada Indonesia. Bahkan, PT INKA sekarang sudah memproduksi bogie K-5 baru dengan nomor series TB-398 dimana bogie ini menjadi lebi bertenaga dan berstamina.

Bogie Ferrostahl ( K-6 )


Salah satu bogie ini adalah bogie yang sudah hamper punah dan hanya terlihat di beberapa gerbong ekonomi dan gerbong makan saja. Kemungkinan besar dikarenakan bogie kereta api saat ini sudah kalah dengan bogie K-5 yang jauh lebih handal pada area perlintasan kereta api Indonesia. Selain itu, sparepart dari bogie k-6 ini juga sudah jarang diproduksi yang juga membuat penggunaan bogie k-6 menjadi jarang terlihat. Pembuatan bogie K-6 ini sekitar pada tahun 1965/1966, jerman. Sedangkan untuk system pegas yang terdapat pada bogie ke-6 tersebut, menggunakan pegas ulir pada pegas sekunder dan pegas daun tanpa peredam pada pegas primer.

Bogie Gorlitz ( K-7 )

Peredam kejut, bukan menjadi patokan utama untuk kegemaran setiap gerbong. Karena terlihat dari bogie Gorlitz k-7 yang pepulasinya juga hampir punah. Padahal bogie tersebut memiliki peredam kejut yang di pasang di pegas sekundernya. Dan pegas primer juga menggunakan pegas ulir yang sama persis dengan bogie K-5. Penggunaan bogie k-7 ini masih dipakai untuk gerbong kereta ekonomi jarak menengah dan jarak panjang.

Bogie NT-60 ( K-8 )

Bogie K-8 adalah salah satu bogie paling muda di Indonesia, karena dibuat pada tahun 1993 dengan model pegas karet yang digunakan pada pegas sekunder, dan untuk pegas primernya masih menggunakan pegas ulir yang dipasang dengan tambahan peredam kejut. Pegas ini memang baru kali ini dipakai untuk bogie gerbong, karena sebelumnya bogie lokomotif masih menggunakan pegas ulir untuk bagian pegas sekundernya. Dan juga, bogie K-8 ini menjadi bogie pertama yang tidak menggunakan perlat gesek pada pengarah gandar yang dipasang menjalar di tengah pada area pegas primer.

Bogie Bolsterless ( K-9 )

Adalah jenis bogie terbaru yang selisih selama 1 tahun dari pegas k-8, yaitu sekitar 1997. Dimana pegas ini lebih mengarah ke pembaruan pegas primer yang menggunakan pegas karet, dan pegas angin pada pegas sekunder. Bisa dikatakan pegas ini lebih efektif dari bogie jenis lain. Hanya saja penggunakan bogie K-9 ini lebih mengarah ke gerbong lokomotif kelas eksekutif Argo muria dan Argo Bromo Anggrek. Kelebihannya juga terdapat pada peredam kejut yang di tambahkan roll device.

Tetapi, karena bogie K-9 ini sering mengalami anjlok pada argo bromo anggrek, menyebabkan bogie k-9 dimodifikasi dengan penggantian pegas angin dan pegas konikal, dan menghasilkan bogie k-9 RE (yang diambil dari kata re-genering).

Biasanya, setiap gerbong yang sedang berdinas untuk menarik para penumpang kereta api memiliki kode-kode bogie yang dipasang di badan gerbong. Tujuannya untuk memastikan apakah gerbong tersebut memang cocok dengan bogie yang sedang di gunakan. Itulah mengapa bagi anda yang ingin mengetahui bogie jenis apa yang sedang dipakai, anda bisa melihat tulisan bogie dan merek pada bagian gerbong samping pintu. Kegunaanya juga lebih mengarah saat gerbong akan mengalami perbaikan, dimana para teknisi akan lebih mudah untuk menggolongkan bogie yang sedang diperbaiki.
Sebagai contoh, ketika anda melihat tulisan di samping pintu gerbong dengan nomor D,39,5. Maka angka 5 ini adalah tipe bogie K-5.lihat gambar di bawah ini :


Nah, sekarang kita masuk ke jenis bogie barang. Dimana bogie gerbong barang dibuat se-simple mungkin dibandingkan dengan gerbong penumpang dan hanya menggunakan satu pegas saja. Tujuannya adalah karena bogie barang tidak mementingkan kenyamanan. Tetapi pegas hanya digunakan untuk meredam hasil hentakan yang disebabkan oleh roda dengan rel. itulah mengapa bogie gerbong barang hanya menggunakan 1 pegas saja pada setiap sisi.

Bogie Kuda kepang

Bogie gerbong barang kepang ini adalah bogie yang dibuat dengan bentuk seperti kuda kepang. Dimana bogie ini dibuat pada tahun 1960-an dengan system pegas daun pada pegas sekundernya. Jika dilihat-lihat, bogie kuda kepang ini adalah bogie yang usianya masih jadul. Karena menggunakan system pegas pada masing-masing roda. Tetapi masih kerap digunakan untuk gerbong ketel ( KKW ), Gerbong pasir ( YYW ), gerbong semen ( TTW ) dan gerbong terbuka ( KKBW ).

Bogie ride control

Bogie jenis ini memiliki system pemegasan yang sama persis dengan gerbong penumpang. Dimana bogie tersebut juga masih menggunakan pegas ulir pada bagian pegas sekunder ataupun primer. Hanya saja bogie tersebut tergolong sebagai bogie yang lebih fleksibel dibandingkan dengan bogie penumpang, dan lebih sering digunakan untuk segala macam jenis gerbong barang, seperti gerbong tertutup ( GGW ), Gerbong pasir ( YYW ), gerbong balas ( ZZOW ), gerbong semen ( TTW ) dan gerbong ketel ( KKW ). Gerbong yang menggunakan bogie Ride Control dibuat oleh pabrik ARAD Rumania, Sumitomo, dan Korea.

Bogie Barber

Bogie barber adalah jenis bogie yang paling baru untuk gerbong barang, dimana bogie tersebut jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan bogie gerbong barang lainnya. Selain itu, gerbong barber juga menggunakan satu system pemegasan dengan tambahan system peredam kejut yang dibuat oleh perusahaan pabrik Nippon Sharyo, PT. Barata, Trenton Industry dan digunakan pada gerbong tertutup ( GGW ), gerbong ketel ( KKW ), gerbong batu bara ( KKBW ), gerbong datar untuk peti kemas ( PPCW ).

nah, itulah sedikit tentang perbedaan bogie yang sering kita jumpai di perkereta apian indonesia. semoga membantu dan salam hangat pencinta kereta model dan miniatur kereta api


1 komentar:

kereta model, miniatur kereta api, jual kereta api miniatur, toko kereta model, toko kereta api miniatur, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, kereta model malang, miniatur kereta api lembang, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, jual kereta model malang, kereta model skala ho, kereta model skala 1/80