Video of the day

Home » » LOKOMOTIF CC 201

LOKOMOTIF CC 201

Selamat datang di website toko kereta model dan toko miniatur miniatur kereta api yang senantiasa mengupdate artikel-artikel menarik seputar miniatur kereta api milik PT KAI. Artikel yang ada di dalam website toko kereta uap ini, adalah artikel tentang lokomotif CC 201, CC 203, dan CC 204 yang di modif menjadi miniatur miniatur kereta api dan mainan kereta model. Tidak hanya itu, didalam website kereta model dan kereta miniatur ini juga menjual aneka asesoris dan control yang berhubungan dengan miniatur miniatur kereta api dan kereta model dengan segala macam ukuran.

Lokomotif CC 201
Siapa sih yang tidak kenal dengan lokomotif CC 201, CC 203, dan CC 204?. Pastinya anda sudah mengenal apa itu lokomotif CC 201, CC 203, dan CC 204, karena sudah sering melintas di sekian banyak jalur miniatur kereta api. Lokomotif-lokomotif ini juga sering melayani di berbagai tipe miniatur kereta api, mulai dari kelas ekonomi, express, dan barang. Ketiga Lokomotif yang saya sebutkan di atas tadi, adalah lokomotif milik PT KAI dengan jumlah yang cukup banyak, bahkan sudah beroperasi hingga puluhan tahun. Itulah mengapa, banyak para pencinta miniatur kereta api model dan miniatur miniatur kereta api yang sudah tidak asing lagi dengan ke 3 lokomotif-lokomotif ini. Selain lokomotif ini memang mudah dilihat dan sering mondar-mandir di berbagai perlintasan miniatur kereta api, ke-3 lokomotif ini memang memiliki bentuk dan model yang cukup unik, serta memiliki sedikit kesamaan dari setiap tipe dan seriesnya. Yang akan saya bahas sekarang adalah, apa itu lokomotif CC 201.

Lokomotif CC 201 adalah lokomotif milik PT KAI yang dibuat oleh perusahaan General Elektrik dengan kodefikasi mesin U18C yang mampu mengeluarkan daya tarik sebesar 1.950 hp (horse power). Lokomotif CC 201 ini adalah lokomotif yang terbilang cukup banyak ke-2 setelah lokomotif CC 206 hadir di Indonesia. Mengapa sekarang disebut lokomotif paling banyak ke-2 yang dimiliki PT KAI?. Pada dasarnya, lokomotif ini CC 201 ini memang lokomotif terbanyak nomor 1 yang dimiliki oleh PT KAI, tetapi setelah datangnya lokomotif CC 206 di Negara Indonesia pada tahun 2012 silam, jumlah dari lokomotif CC 201 ini mulai tersaingi. Bahkan sudah terkalahkan di tahun 2014 silam dengan total jumlah 150 unit lokomotif di semua dipo lokomotif Indonesia. Sedankan untuk jumlah dari lokomotif CC 201 itu sendiri, hanya berjumlah 131 unit lokomotif yang masih beroperasi, dan k3-13 lokomotif sisanya sudah masuk masa peng-afkiran (di buang /tidak terpakai). Jadi, seluruh jumlah total lokomotif CC 201 ini adalah 144 unit termasuk dengan yang sudah rusak.

Banyak yang mengatakan bahwa lokomotif CC 201 yang sampai saat ini beroperasi di Negara Indonesia, sudah mencapai usia 42 tahun (dihitung dari tanggal pembuatan, bukan tanggal operasi) dan sudah menjadi salah satu lokomotif paling lama setelah mulai diresmikannya pada tahun 1977 silam. Bisa jadi lokomotif CC 201 ini sebanding usianya dengan bapakmu, ibumu, dan pamanmu, bahkan bisa lebih. Tetapi karena suku cadang yang dipakai oleh lokomotif CC 201 ini, membuat ke 131 unit lokomotif General eletrik ini masih bisa bertahan, bahkan masih bisa beroperasi layaknya lokomotif yang paling baru milik PT KAI. Lokomotif CC 201, 203 dan 204 ini terbilang salah satu lokomotif yang mampu mengalahkan semua lokomotif di Indonesia, seperti beberapa lokomotif hidraulik yang tergolong usia muda tapi pengafkiran duluan. Mengapa bisa begitu? Karena terbatasnya suku cadang dari sejumlah lokomotif hidraulik inilah yang membuat beberapa lokomotif hidraulik di afkirkan dan di museumkan.

Dari beberapa artikel yang saya temukan karena hasil review PT KAI di beberapa website resminya, saya menemukan beberapa artikel tentang sejarah dan generasi-generasi lokomotif CC 201 di berbagai daerah dan dari tahun ke tahun.

SEJARAH LOKOMOTIF CC 201 GENERASI ke I, di tahun 1977-1978

Sebelum adanya lokomotif diesel dikalangan perkereta apian Indonesia, perusahaan perkereta apian pada masa itu masih menggunakan lokomotif uap untuk berdinas sebagai miniatur kereta api resmi milik Negara Indonesia. Tetapi, karena pengoperasian kereta uap dan lokomotif uap ini cenderung kurang efektif, maka perusahaan miniatur kereta api yang bernama PJKA ini membutuhkan beberapa lokomotif yang bertipe diesel ke perusahaan general elektrik dengan tipe CC 201 (setelah pesanan CC 200 sukses di kalangan PJKA). Selain karena alasan pengoperasian lokomotif uap ini lebih kurang efektif, usai dari beberapa lokomotif uap memang sudah tua dan sudah waktunya untuk di pensiunkan.

Pada saat lokomotif CC 201 ini dipesan dan dibuat oleh perusahaan General elektrik dan tiba pada tahun 1978 dengan jumlah 38 unit dan disusul 10 unit pada tahun 1978, seketika itu lokomotif uap yang ada di Indonesia mulai di museumkan. Karena sudah terisi oleh lokomotif CC 201 dengan nomor slot series 1 sampai 38. Lokomotif cc 201 generasi pertama yang datang ke Indonesia ini memiliki banyak cerita, diataranya adalah cerita terhimpitnya salah satu lokomotif CC 201 pada saat di kapal kargo yang sedang membawa beberapa lokomotif CC 201 ini dari erie, Pennsylvania menuju Negara Indonesia. Pada saat lokomotif ini sampai di kota Jakarta pada tahun 1977, seketika itu pula ke 38 lokomotif CC 201 ini diresmikan dan di dinaskan oleh PJKA untuk beroperasi sebagai kereta api penumpang dan kereta api barang.

Lokomotif CC 201 generasi pertama ini, bisa dikatakan sebagai lokomotif yang senantiasa menjadi lokomotif bahan percobaan oleh PT KAI. Pasalnya mereka menggunakan beberapa lokomotif CC 201 generasi pertama ini, untuk dimodifikasi menjadi lokomotif CC 204 yang sering disebut dengan lokomotif overhaul / mid-life. Dengan jumlah 7 unit lokomotif generasi pertama yang berhasil di modifikasi menjadi lokomotif CC 201, ada beberapa bentuk dan model yang sedikit dirubah dengan tujuan agar dapat membedakan mana yang lokomotif generasi pertama dan mana lokomotif hasil overhaul mid-life. Dari ke-7 lokomotif yang berhasil dimodifikasi menjadi lokomotif CC 204, semuanya masih berada dibawah naungan dipo lokomotif Sidotop dan Cirebon. Meskipun salah satu diantara ke-7 lokomotif overhaul ini dioperasikan di wilayah pulau sumatera dan bandung.

Kembali me-review lokomotif CC 201 generasi pertama ini, ada 2 unit lokomotif CC 201 generasi pertama dengan nomor series CC 20133 dan CC 20135 yang mulai berdinas di tahun 1978, kini sudah tidak dapat menampakan diri. Karena terpaksa dirucat habis dan tidak terlihat bentuknya sama sekali akibat terjadinya kecelakaan hebat distasiun Notog dan Stasiun kebasen, kecelakaan itu terjadi sekitar 30 tahun yang lalu.

MODIFIKASI LOKOMOTIF GENERASI PERTAMA (mid-life  overhaul) MENJADI LOKOMOTIF CC204

Pada rasio tahu 2000-an, ide cemerlang muncul dibenak PT Miniatur kereta api Indonesia untuk merehab beberapa lokomotif CC201 generasi pertama menjadi lokomotif yang lebih baru dengan beberapa tambahan mesin yang super canggih. Dan alhasil, lokomotif CC 201 generasi pertama buatan tahun 1977 dan 1978 berhasil dimodifikasi menjadi lokomotif baru dengan beberapa tambahan meliputi, penggerantian komponen mesin menjadi lebih modern, pemasangan computer Ge Brightstars Sirius, dan masih banyak lagi. Tujuan pemasangan computer Ge Brighstar ini, berguna pada saat miniatur kereta api mengalami kendala saat beroperasi. Diantaranya mampu melihat atau mendeteksi kerusakan selama 40 menit sebelum kecelakaan itu terjadi.

Pada awal proses overhaul mid-life ini, PT KAI memilih 3 unit lokomotif generasi pertama buatan tahun 1977 dan satu lokomotif generasi pertama buatan tahun 1978 yang masuk keprogram overhaul, dan lansung di tempatkan dan dialokasikan di dipo lokomotif bandung. Selama proses overhaul mid-life ini, PT KAI membagi menjadi dua tahap dan tahap yang pertama adalah seperti yang saya tulis diatas tadi. Dan untuk tahap kedua, PT KAI memilih 2 lokomotif buatan tahun 1977 dan 1 lokomotif buatan tahun 1978. Dari kedua tahap proses overhaul midlife ini, semua lokomotifnya di alokasikan dan disebar diberbagai dipo lokomotif, diataranya : dipo jatinegara, Yogyakarta, dan sidotopo.

Pada tahun 2012 silam, lokomotif paling baru yang dipesan oleh PT KAI dengan series lokomotif CC 206. Menimbulkan rumor kalau lokomotif CC 201 hasil overhaul mid-life ini akan diangkut dan dialokasikan diwilayah pulau sumatera (dipo kertapati). Tetapi, rumor pemindahan ke 7 lokomotif ini tidak terbukti sama sekali, karena ke-7 lokomotif hasil repowering ini  sekarang menjadi penghuni dipo lokomotif Yogyakarta. Dan selain itu, ke-7 lokomotif ini malah lebih sering dioperasikan ketimbang lokomotif-lokoomotif CC 201 yang lainnya. Mengingat hasil repowering atau overhaul mid-life ini membuat ke7 lokomotif CC 204 menjadi tidak tertandingi. Karena telah berhasil dengan program overhaul mid-life pada 7 lokomotif CC 201 generasi pertama buatan tahun 1977 dan 1978 ini, maka dilanjutkan lagi dengan overhaul pada tahun 2006 silam. Tetapi proses re-powering ini tidak membuahkan hasil karena kesalahan pemasangan computer Ge Brightstar Sirius pada sejumlah lokomotif. Mengingat kesalahan proses overhaul / mid-life pada proses tahap ke-3 tidak membuahkan hasil, menjadikan beberapa lokomotif pilihan PT KAI ini di berikan huruf R pada akhir nomor series.

LOKOMOTIF CC 201 GENERASI KE-II BUATAN TAHUN 1983

Keluar dari pembahasan lokomotif CC 201 hasil re-powering overhaul mid-life. PJKA terbilang sudah suskses dengan mendatangkan ke-38 lokomotif CC 201 di tahun 1977 dan 1978 di perkereta apian Indonesia. Oleh sebab itu, PJKA kembali mendatangkan sejumlah lokomotif CC 201 generasi kedua di tahun 1983 sebanyak 34 unit, yang akan mengisi nomor slot 39-72. Lokomotif CC 201 yang hadir di tahun 1983 generasi ke dua ini, memiliki perbedaan cukup mecolok dengan lokomotif CC 201 generasi sebelumnya, yaitu bentuk ukuran grill radiator yang lebih kecil dan terdapat port multiple unit asli buatan pabrik general elektrik. Dipo lokomotif purwokerto, adalah salah satu dipo lokomotif PT KAI yang memiliki lokomotif CC 201 generasi ke dua paling banyak diantara dipo-dipo lokomotif yang lainnya, yaitu berkisar 15 unit lokomotif CC 201 generasi ke-2  dan disusul dengan dipo lokomotif Yogyakarta yang berjumlah 6 unit lokomotif CC 201 generasi ke 2 dan sisa dari lokomotif CC 201 generasi ke II ini mulai disebarkan diberbagai dipo lokomotif, seperti : poncol, mendan, sidotopo, jatinegara, jember, dan padang.

Pada lokomotif CC 201 generasi ke 2 ini, terdapat salah satu lokomotif milik PT KAI dengan tipe CC 2018307 yang kerap dikenal dengan lokomotif paling misterius disepanjang sejarah. Mengapa bisa begitu? Karena lokomotif CC 201 generasi ke II ini sering mengalami kecelakaan dan hal-hal aneh yang menimpanya. Dan sampai pada akhirnya, lokomotif yang kerap disebut dengan lokomotif paling misterius ini dilakukan proses peruwatan (tolak balak) yang dilaksanakan dengan adat istiadat jawa di balai yasa Yogyakarta. Dari hasil proses peruwatan ini, memang membuahkan hasil. Karena sudah tidak berulah seperti kejadian-kejadian sebelumnya.

LOKOMOTIF CC 201 GENERASI KE III, 1991-1992

Lokomotif CC 201 generasi yang terakhir adalah lokomotif generasi ke III yang pernah dipesan oleh PJKA pada tahun 1991 sampai 1992 dengan jumlah total 20 unit yang akan mengisi nomor slot miniatur kereta api 91-110, dengan rincian pembuatan 14 unit lokomotif cc 201 generasi ke III di bulan oktober-november 1991, dan 6 unit lokomotif CC 201 generasi ke 3 pada bulan maret 1992. Dari kedua waktu datangnya lokomotif CC 201 generasi ke III ini, semuanya mulai berdinas dan beroperasi di tahun 1992, tepat setelah lokomotif CC 201 tahap kedua datang.

Jika dilihat dari beberapa model dan bentuk antara lokomotif CC 201 generasi ke II dan generasi ke III ini, memang tidak ada yang terlihat berbeda. Hanya saja dibedakan pada bagian bentuk kaca depan lokomotif yang dibuat sedikit lebih melengkung dan tidak memiliki bentuk siku. Selain itu, ada tambahan lampu kabut  pada bagian depan lokomotif. Dari sejumlah lokomotif CC 201 generasi ke III yang beroperasi pada masa itu, hamper setengah dari jumlah lokomotif CC 201 generasi ke III di tempatkan di dipo jatinegara, dan salah satu kota yang memiliki lokomotif CC 201 generasi ke III terbanyak adalah kota bandung tempatnya.

Pada dasarnya, lokomotif CC 201 generasi ke III ini memiliki bentuk kaca kabin masinis sama seperti lokomotif generasi sebelumnya (berbentuk kotak), tetapi setelah mengalami perawatan akhir atau perbaikan pada lokomotif CC 201 generasi ke III yang bertempat di balai yasa yogyakarta. Membuat sejumlah lokomotif CC 201 generasi ke III ini memiliki kaca kabin masinis dengan bentuk melengkung. Tetapi, masih ada sebagian miniatur kereta api atau lokomotif CC 201 generasi ke III yang mempertahankan bentuk kaca masinis sesuai buatan pabrik (General Elektrik).

Dari kesekian banyak lokomotif CC 201 yang sudah beroperasi pada masa itu hingga sekarang, terdapat salah satu lokomotif CC 201 generasi ke III yang tidak terlihat lagi bentuknya, yaitu lokomotif CC 201 generasi ke III dengan tipe CC 201 92 08 akibat pernah terjadinya kecelakaan saat berdinas dengan angkutan batubara di sumatera selatan. Sangking parahnya kecelakaan tersebut, membuat lokomotif CC 201 generasi ke III ini terbakar hebat dan chassis yang bengkok. Sehingga, membuat lokomotif CC 201 yang bertipe CC 201 92 08 generasi ke III ini tidak dapat diperbaiki kembali.

Dari ketiga generasi lokomotif CC 201 yang pernah dipesan oleh PJKA tersebut, total keseluruhan dari lokomotif CC 201 ini adalah 92 unit, dimana masih ada 82 unit lokomotif CC 201 yang beroperasi, 7 unit lokomotif yang berhasil direpower menjadi lokomotif CC 204, dan yang 3 unit lokomotif CC 201 sisanya sudah afkir dan tidak bisa dirucat kembali.

Lokomotif CC 201 hasil dari Modif BB 203
Pada waktu yang bersamaan, PJKA juga memsan lokomotif berjenis gandar A1A-A1A yang berarti ada enam gandar dengan rincian 4 gandar roda penggerak dan 2 gandar mati. Lokomotif yang dipesan PJKA kala itu, memang memiliki bentuk dan model yang sama persis dengan bentuk lokomotif CC 201 lainnya, hanya saja di bedakan dengan bentuk gandar dan kekuatan daya tarik dari lokomotif ini sendiri. Semasa kecil saya bertanya, mengapa lokomotif yang berwarna putih jarang berhenti distasiun kecil, dan lokomotif yang berwarna merah kok lebih sering berhenti berkali-kali. Padahal, jika kita lihat dari bentuk dan model lokomotifnya tidak jauh berbeda.

Ternyata, lokomotif dengan nomor series U18A1 ini adalah lokomotif yang sering dikenal dengan lokomotif BB 203, dan meskipun memiliki embel-embel ‘18” pada kodefikasi pabrik general elektrik, ternyata lokomotif ini hanya memiliki daya kekuatan sebesar 1500 Hp (horse power). Itu juga menjadi alasan, kalau lokomotif BB203 ini tidak pernah menjadi lokomotif eksekutif (sering berhenti). Jumlah total dari lokomotif CC 203 ini adalah 59 unit, dengan rincian pembuatan 11 unit pada bulan November-desember 1977 dan sampai di Indonesia pada tahun 1978, sedangkan 48 unit sisanya tiba pada bulan maret-juni 1983 dan pada saat itu pula lokomotif BB 203 ini didinaskan.

Pada awalnya, lokomotif BB 203 ini dialokasikan ditempat-tempat yang belum bisa dilalui oleh lokomotif CC 201, seperti di dipo wilayah semarang, tanjungkarang, dan kertapati. Tetapi, karena semakin meningkatnya prasaran jalan, rel, dan beberapa kelebihan dari lokomotif BB 203 yang hampir mirip dengan lokomotif CC 201 yang lainnya. Muncullah ide baru dan kreatif, untuk membuat lokomotif BB 203 menjadi lokomotif CC 201, dengan menambahkan beberapa buah motor traksi dan mengatur daya keluaran tenaga lokomotif. yang pertama kali mengeluarkan Ide kreatif untuk merubah BB 203 menjadi lokomotif CC 201 adalah dipo balai yasa lahat, sumatera selatan tepat pada tahun 1988.

Pada awalnya, ide baru untuk mengudate lokomotif BB203 ini justru karena sejumlah jalur diarea sumatera bagian selatan ini sudah mampu menekan beban gandar sebesar 18 ton. pada saat itu pula para petinggi dari balai yasa lahat mencoba untuk mengupdate lokomotif BB203 menjadi lokomotif CC 201. Awalnya, mereka hanya mengenalkan 17 unit lokomotif BB 203 yang sudah berhasil menjadi lokomotif CC 201 dan beroperasi pada tahun 1989, yang kemudian 10 unit diataranya kirimkan menuju dipo lokomotif yang ada di pulau jawa.

Masa pe-modifikasian lokomotif BB 203 menjadi lokomotif CC 201 ini, berkahir setelah jumlah lokomotif CC 201 hasil BB203 ini mencapai 52 unit. Balai yasa Yogyakarta pun juga ikut kebagian dengan memodifikasi lokomotif BB 203 milik semarang pancol menjadi sebuah lokomotif CC 201. Sehingga, dari kesekian lokomotif BB 203 yang berhasil di modifikasi menjadi lokomotif CC 201, sekarang hanya menyisakan 7 unit lokomotif saja, dan sekarang ditempatkan di dipo lokomotif kertapati. Ke-7 dari lokomotif BB 203 tad hanya di gunakan untuk lokomotif penarik gerbong penumpang dan gerbong barang dari arah lubuklinggau. Karena lokomotif BB 203 sudah banyak yang dimodifikasi menjadi lokomotif CC 201, sekarang hanya menyisakan 5 unit lokomotif BB 203 dan sekarang semuanya berada di kota Medan.

Dari ke-52 unit lokomotif yang berhasil dimodifikasi ini, terdapat 3 buah unit lokomotif CC 201 yang sudah tidak beroperasi lagi, yaitu CC 201 89 11, CC 201 85 R, dan CC 201 11 21 R.  ke-49 unit lokomotif yang masih beroperasi dan berdinas ini, semuanya tersebar diberbagai dipo lokomotit pulau jawa maupun pulau sumatera. Diataranya adalah, dipo kertapati, medan, madiun, padang, tanjung karang, jember, tanah abang, semarang pancol, sidotopo. Dari kesekian banyak dipo lokomotif yang memiliki lokomotif CC 201 hasil modifan dari lokomotif BB 203, pulau sumateralah yang memiliki lokomotif CC 201 terbanyak hasil modif dari bb 203 ini, dengan rincian 32 unit lokomotif CC 201. Sedangkan dipo lokomotif yang terletak di pulau jawa, hanya memiliki 17 unit lokomotif CC 201 hasil modif dari BB 203.

Salah satu dari lokomotif BB 203 yang cukup terkenal adalah lokomotif BB 203 07 yang sekarang menjadi lokomotif CC 201 83 54 R, cukup dikenal karena pernah terjadi kecelakaan hebat di stasiun gubug, grobogan, jawa tengah. Selain akibat peristiwa kecelakaan itu yang membuat lokomotif ini menjadi terkenal di kalangan railfans, lokomotif BB 203 yang satu ini sudah yang ke-2 kalinya berpindah-pindah antara jawa dan sumatera. Kecelakaan yang meninmpa lokomotif BB 203 ini, terjadi sekitar tahun 2000-an, ketika lokomotif sedang menghela miniatur kereta api kertajaya tujuan Surabaya pasar turi 2006 silam.

Akibat dari insiden kecelakaan tersebut, membuat badan dari lokomotif ini tidak terbentuk sama sekali dan mengalami rusak yang cukup parah, dan akhirnya lokomotif CC 201 hasil modif dari BB 203 ini, kembali di rebuild (betulkan) dib alai yasa Yogyakarta. Setelah lokomotif CC 201 ini sudah kembali normal, kemudian segera di antarakan ke dipo lokomotif tanjung karang pada tahun 2008 silam. Kemudian lokomotif ini kembali di kirimkan ke dipo lokomotif Pulau jawa pada tahun 2012 silam, dan sekarang berdinas di dipo lokomotif Sidotopo, seatap dengan lokomotif-lokomotif sebelumnya yang dulu pernah berdinas bersama di stasiun gubug. Pada bulan april 2017 silam, lokomotif CC 201 hasil modifikasi dari BB 203 ini, sekarang menjadi penghuni dipo lokomotif jember.

LOKOMOTIF WIDECAB (KABIN IKAN HIU)

Lokomotif CC 201 widecab ini adalah bagian dari lokomotif CC 201 yang dibuat dari hasil modif BB 203, hanya saja pada bagian ini dibedakan dari bentuk kabin masinis yang berbentuk moncong hiu. Diantara ke-52 lokomotif CC 201 yang sudah di modif menjadi lokomotif CC 201, ada sekitar 6 unit lokomotif CC 201 dengan berbagai nomor series. Ke-6 lokomotif yang dibuat dari hasil modif BB 203 buatan dari balai yasa lahat, semuanya sudah pernah mengalami kecelakaan yang hebat, dan pada saat bersamaan wilayah sumatera bagian selatan belum ada yang memiliki lokomotif jenis ini (meskipun pada tahun 2001 silam, akhirnya sumatera bagian selatan kebagian lokomotif widcab tetapi bukan milik PT KAI). Sehingga pada saat proses rehabilitasi atau proses rebuild ini, bentuk akbin ke-6 lokomotif ini dibuat seperti lokomotif CC 203, hanya saja dibedakan pada bagian meja lokomotif yang hanya memiliki 1 meja saja, kecuali pada lokomotif CC 201 89 13 yang sudah memiliki 2 meja layanan sejak pertama kali direhabiitasi. Sejak tahun 2013 silam, kedua lokomotif dengan nomor series CC 2018348 dan CC 2018349 sekarang sudah dilengkapi dengan 2 meja pelayanan. Sejak akhir dari proses rehabilitasi tersebut, membuat ke-6 lokomotif CC 201 widcab ini tersebar di dipo kertapati(2), tanjungkarang(2), dan sidotopo(2).

Diantara 6 lokomotif CC 201 widcab ini, terdapat 2 unit lokomotif yang memiliki bentuk kabin sama persis dan benar-benar mirip dengan lokomotif CC 203 dan 204 generasi ke dua. Yaitu lokomotif CC 201 yang bertempat di dipo lokomotif tanjung karang lokomotif yang bertempat di dipo lokomotif sidotopo. Bahkan, pada bagian atap lokomotif CC 201 83 42 ini juga dibuat sangat mirip dengan bentuk lokomotif CC 203.

Sedangkan untuk lokomotif CC 201 dengan nomor series CC 2018348, memiliki bentuk atap dan tabung radiator seperti lokomotif BB 203 dan CC 201 seperti pada umumnya. Tetapi, karena pada masa pengecatan lokomotif CC 201 ini masih mengikuti standart dari PT miniatur kereta api Indonesia (livery sebelumnya), membuat lokomotif ini sangat terlihat mirip jika dilihat dari jarak jauh. Bahkan, ke-2 lokomotif ini tidak terlihat perbedaannya sama sekali, dan hamper terlihat seperti lokomotif CC 203. Sedangkan jika kita ingin membedakaannya, kita hanya bisa mengetahuinya dari bunyi klakson lokomotif. Karena lokomotif CC 203 widecab ini masih menggunakan klakson bawaan dari dipo lokomotif balai yasa lahat.

Setelah kita memahami beberapa tipe dan series dari lokomotif CC 201 dari tahun ke tahun, sekarang kita akan masuk ke-jadwal kedinasan lokomotif CC 201 dari masa ke masa.

KEDINASAN LOKOMOTIF CC 201 DI PULAU JAWA

Di daerah pulau jawa, lokomotif CC 201 lebih sering di gunakan sebagai lokomotif yang berdinas sebagai miniatur kereta api penumpang kelas ekonomi baik jarak dekat maupun jarak jauh. Miniatur kereta api kelas ekonomi ini, biasanya sering disebut dengan lokomotif local, dan beberapa kelas ekonomi yang lainnya seperti KLB balas, langsiran, atau miniatur kereta api barang dengan tonase yang cukup ringan, sudah sering menggunakan lokomotif jenis CC 201 dari pada jenis lokomotif utama milik PT KAI seperti CC 206. Untuk di daerah jawa sendiri, saya lebih sering melihat lokomotif CC 201 menarik miniatur kereta api penumpang kelas campuran dengan dukungan saranan dari lokomotif CC 206 jika lokomotif CC 201 tidak memungkinkan. Tidak hanya kelas ekonomi saja yang biasanya menggunakan lokomotif CC 201 sebagai kereta penarik, melainkan juga digunakan sebagai lokomotif kelas bisnis untuk jarak jawa timur sampai jawa tengah, dan juga sebaliknya. Selain untuk menghela sebagai miniatur kereta api pengangkut barang dan miniatur kereta api kelas ekonomi, lokomotif CC 201 ini lebih sering digunakan sebagai lokomotif cadangan atau lokomotif posko, karena mengingat lokomotif CC 201 ini sudah berusia 40 tahun ke atas.

Lokomotif CC 201 yang bertempat di pulau jawa, di alokasikan di berbagai dipo lokomotif utama. Sehingga, kesempatan untuk melihat dan berfoto dengan lokomotif CC 201 ini jauh lebih besar dibadingkan dengan lokomotif jenis BB 304 atau BB 301 atau jenis lokomotif-lokomotif lainnya. Terkecuali dengan lokomotif terbaru milik PT KAI yang bernomor series CC 206, meskipun lokomotif CC 206 ini tergolong masih sedikit, tetapi memiliki jangka ruang jelajah dinas cukup luas dari pada lokomotif CC 201. Memang semenjak datangnya lokomotif CC 206 di Negara Indonesia ini, membuat sejumlah lokomotif yang sudah mulai berdinas di indonesia kembali terasingkan. Karena performa dari CC 206 ini sudah dapat memenuhi kebutuhan perkereta apian Indonesia. Akibat datangnya lokmotif CC 206 ini di Indonesia, membuat sejumlah lokomotif CC 201 hanya berputar-putar di wilayah yang tidak jauh CC 201 tinggal. Seperti CC 201 yang hanya berputar-putar di wilayah daop jember dan Surabaya kota.

Dari beberapa artikel milik para railfans kamoder, banyak yang mengatakan kalau lokomotif CC 201 sering mondar-mandir ke daerah Surabaya guna untuk perawatan atau service. Meskipun demikian, banyak lokomotif-lokomotif CC 201 yang beroperasi ke wilayah kota Jakarta ataupun Yogyakarta, karena masih berguna untuk lokomotif kelas ekonomi ataupun kelas local. Meskipun demikian, lokomotif CC 201 ini masih harus mendapatkan bantuan dari lokomotif CC 206 jika lokomotif CC 201 sudah tidak memungkinkan untuk menghela lokomotif kelas ekonomi ataupun barang.

Jika dilihat dari arsib lokomotif CC 201 milik tanah abang dengan lokomotif milik jatinegara, lebih sering terlihat lokomotif CC 201 yang ada di dipo lokomotif tanah abang dikarenakan dinasan lokomotif CC 201 adalah lokomotif miniatur kereta api local barat.


MINIATUR LOKOMOTIF CC 201 KEDINASAN PULAU SUMATERA

Pada tahun ini, wilayah daerah operasional (daop) atau Divre I yang bertempat di pulau sumatera ini. lebih sering menggunakan miniatur miniatur lokomotif CC 201 sebagai miniatur miniatur lokomotif penarik gerbong angkutan barang dari pada gerbong angkutan penumpang, contohnya kelapa sawit, peti kemas, dan angkutan barang lainnya. Kereta penumpang yang ada di wilayah pulau sumatera, akan sering di hela oleh miniatur miniatur lokomotif CC 203, CC 204, dan BB 303. Sekalipun ke-3 miniatur miniatur lokomotif di operasikan sebagai miniatur miniatur lokomotif penarik gerbong penumpang, tidak menutup kemungkinan kalau miniatur miniatur lokomotif CC 201 juga digunakan sebagai miniatur miniatur lokomotif penarik gerbong penumpang, dengan alasan apabila miniatur lokomotif-miniatur lokomotif seperti CC 203, CC 204 dan BB 303 tidak siap berdinas atau sedang mengalami gangguan.

Di wilayah divre II (devisi resional) sumatera barat, CC 201 direncanakan akan diguanakan untuk menarik gerbong KA Klinker kayutanam dari pada gerbong-gerbong yang lain, dengan alasan karena miniatur miniatur lokomotif CC 201 merupakan miniatur miniatur lokomotif Diesel yang menggunakan gandar C-C dan menjadi salah satu miniatur miniatur lokomotif pertama di daerah operasional tersebut sejak 64 tahun silam. Sebelum adanya miniatur miniatur lokomotif CC 201 yang datang di daerah regional II ini, miniatur miniatur lokomotif diesel bergandar CC yang sebelumnya datang adalah miniatur miniatur lokomotif CC 200, sekaligus menjadi miniatur miniatur lokomotif pembuka jalan untuk miniatur miniatur lokomotif yang bergandar CC.

Dari beberapa tugas pada miniatur miniatur lokomotif CC 201 yang terletak pada lokasi divre I ataupun II ini, tidak menutup kemungkinan kalau miniatur miniatur lokomotif CC 201 akan digantikan oleh miniatur miniatur lokomotif lain, seperti miniatur miniatur lokomotif CC 203, CC 204 ataupun CC 205. Karena, mengingat usia dari miniatur miniatur lokomotif CC 201 sudah cukup tua dan akan segera di repower atau di museumkan. Tetapi, karena masih tersedianya suku cadang untuk sejumlah miniatur miniatur lokomotif general elektrik seperti CC 201, membuat miniatur miniatur lokomotif CC 201 masih mampu bertahan di semua bidang dan jalur. Dari sebagian miniatur miniatur lokomotif CC 201 yang terletak di wilayah pulau sumatera, sekarang lebih sering digantikan oleh miniatur lokomotif CC 203 dan CC 204 generasi ke II. Seperti yang terjadi pada miniatur kereta api barang angkutan semen dan klinker PT, Semen baturaja yang berhubungan dengan tigagajah lokasi kertapati dan miniatur kereta api batubaran ninja tanjungenim mulai beberapa waktu lalu lebih sering menggunakan miniatur lokomotif CC 204 gerasi kedua untuk menggantikan peran dari miniatur lokomotif CC 201. Hingga saat ini, sejumlah miniatur lokomotif CC 201 yang berada di wilayah dipo kertapati ini, lebih tepatnya di area pabrik Pulp Pt tanjung enim lestari, sudah tidak menggunakan miniatur lokomotif CC 201 ini sebagai miniatur lokomotif utama, dan lebih sering di gunakan sebagai miniatur lokomotif cadangan.

Untuk miniatur lokomotif CC 201 yang digunakan sebagai miniatur lokomotif langsir baik di daerah dipo miniatur lokomotif tanjungkarang maupun dipo gerbong rejosari, sejak pemberlakuan aturan dan ketentuan dimana miniatur lokomotif yang berkabin meja tunggal atau miniatur lokomotif yang memiliki 1 meja layanan tidak diperbolehkan berdinas jarak jauh. Kecuail jika bentuk kabin memiliki posisi ujung panjang dan pendek membentuk arah kabin seperti pada miniatur lokomotif yang memiliki 2 kabin, seperti halnya pada miniatur lokomotif CC 202 dan miniatur lokomotif CC 205. Pada saat ini, miniatur lokomotif CC 201 dengan nomor series CC 201 8356 sedang menjalani perawatan akhir yang bertempat di balai yasa lahat besamaan dengan miniatur lokomotif CC 2018339, yang rencananya akan di lakukan proses pengcangkokan meja layanan dari miniatur lokomotif CC 201 8911 yang sudah tidak beroperasi lagi akibat PLH “kecelakaan waow (adu kambing)” dengan miniatur lokomotif babaranjang dengan miniatur lokomotif CC 202 pada saatu double traksi, tepat pada tahun 2012 silam di petak penimur-niru, muara enim.

PERBEDAAN MINIATUR LOKOMOTIF CC 201 ASLI KARAKTERISTIK JAWA, DENGAN LOKOMTIF CC 201 ASLI KARAKTERISTIK SUMATERA BAGIAN SELATAN.

Seolah sudah menjadi tradisi di semua ketagori atau golongan yang berhubungan dengan produk dan jasa, seperti halnya dipo miniatur lokomotif yang ada di indonesia. sejak dahulu setiap dipo miniatur lokomotif memang memberikan sebuah penampilan atau karakteristrik disetiap bentuk dan corak warna dihasil karyanya. Meskipun memiliki tipe dan nomor series yang sama disetiap miniatur lokomotifnya, corak warna dan kosmetik disetiap bentuk juga berbeda-beda. Mereka selalu membuat bentuk dan corak warna yang berbeda antara dipo satu dengan dipo yang lain. Itupun juga terjadi pada miniatur lokomotif CC 201 series General Eletrik ini, sejak miniatur lokomotif CC 201 berwarna hijau kuning (milik PJKA) miniatur lokomotif CC 201 sudah memiliki bentuk dan ciri-ciri yang berbeda dari setiap dipo. Misalnya pada bagian pengguna bintang jenderal dan lis putih di cowcatcher pada miniatur lokomotif milik dipo miniatur lokomotif jatinegara.

Secara garis besar, miniatur lokomotif CC 201 yang ada di setiap dipo miniatur lokomotif bisa dibedakan dari corak dan karakteristiknya dari setiap ruang lingkup miniatur lokomotifnya berada. Biasanya, mereka akan membedakan setiap karakteristiknya pada miniatur lokomotif CC 201 yang berasal dari wilayah pulau jawa dengan miniatur lokomotif CC 201 yang berasal dari pulau sumatera. Mengapa bisa begitu? Karena setiap perbedaan pada miniatur lokomotif CC 201 ini, hanya bisa dilihat dari bentuk dan karakteristik corak warnanya. Hal ini, juga sudah menjadi kebijakan dari setiap dipo miniatur lokomotif dan dari setiap balai miniatur lokomotif. Meskipun yang mengawalinya adalah dipo miniatur lokomotif balai yasa yogyakarta dengan dipo lokmotif balai yasa lahat.

MINIATUR LOKOMOTIF CC 201 ASLI WILAYAH JAWA / YANG BERADA DI PULAU JAWA

Miniatur lokomotif CC 201 yang berada di wilayah pulau jawa, keseluruhan bentuk dari livery miniatur lokomotif ini menggunakan livery next step atau yang bisa disebut dengan livery seperti milik standart PT Miniatur kereta api Indonesia. Pola pewarnaan yang livery ini sendiri terdiri dari beberapa cat seperti warna merah pada cowcatcher, warna abu-abu dan kehijauan pada underframe, atap, dan bogie miniatur lokomotif. Warna putih pada miniatur lokomotif CC 201 ini adalah warna asli bawaan atau warna utama milik PT KAI. Setiap srip warna jingga dan pemanis warna biru, juga tidak lupa untuk corak warna pada bagian bawah miniatur lokomotif. Dari kesekian corak warna yang ada di setiap dipo miniatur lokomotif, tidak ada corak warna yang sangat khas dan seginifikan dari satiap dipo. Karena pada dasarnya, pihak dipo miniatur lokomotif juga masih memiliki aturan dan pemodelan disetiap bentuk miniatur lokomotif CC 201. Selain itu, corak warna yang akan dipasang di miniatur lokomotif CC 201 ini demi memunculkan corak warna dan ciri khasnya, harus mendapatkan persetujuan dari pihak PT miniatur kereta api indonesia.

Miniatur lokomotif CC 201 yang dialokasikan di pulau jawa ini, sebagian besar juga sudah menggunakan bahan polycarbonate solid sheet untuk setiap jendela-jendela yang terdapat di setiap miniatur lokomotif, dengan tujuan agar kaca yang terdapat dijendela miniatur lokomotif tidak perlu dipasangi tralis besi, agar tidak mengganggu pandangan masinis. Bahan yang dipakai untuk kaca miniatur lokomotif ini, merupakan kelompok polimer termoplastik yang mengandung gugus karbonat dalam unsur kimianya, biasanya penggunaan kaca termopalstik ini, sering digunakan dalam produksi kendaraan militer.

Sedangkan jika masih ada miniatur lokomotif CC 201 asli jawa yang menggunakan tralis di bagian kabin masinis, tralis akan dipasang di seluruh kaca berada, seperti bagian depan, samping, bahkan belakang kaca miniatur lokomotif. Bentuk tralis yang dipasang di kabin masinis ini, juga memiliki karaketeristik disetiap dipo miniatur lokomotif. Sedangkan klakson yang di pakai pada miniatur lokomotif CC 201 asli jawa ini, masih menggunakan klakson tipe wabco AA-2 yang biasa kita kenal dengan bunyi 2 nadanya. Selain itu, miniatur lokomotif CC 201 ini juga dilengkapi dengan lampu kabut diseluruh miniatur lokomotifnya. Sedangkan untuk port multiple unit pada miniatur lokomotif CC 201 karakteristik jawa, semuanya sudah disunat alias dipotong karena sudah jarang digunakan kembali.

CC 201 ASLI SUMATERA BAGIAN SELATAN

Miniatur lokomotif CC 201 yang berada di wilayah sumatera bagian selatan, semuanya masih menggunakan livery merah biru, semenjak perusahaan PJKA berubah nama menjadi perumka yang sudah digunakan sejak tahun 1992. Perubahan warna yang masih ke bentuk merah biru, dikarenakan seluruh miniatur lokomotif CC 201 masih berada di warna biru dan hampir keseluruhan miniatur lokomotif CC 201 juga masih menggunakan livery yang sama. Menurut salah satu pegawai Balai yasa lahat, alasan penggunaan livery merah biru tetap digunakan karena agar tidak sering terlihat kotor, dan mudah di bersihkan. Untuk karakteristik warna merah biru pada miniatur lokomotif CC 201 perumka ini, meliputi warna merah pada under corect, warna hitam pada underframe, dan abu-abu pada atap. Sedangkan pada warna merah ketuaan, diguanakan untuk warna dasar dari miniatur lokomotif CC 201 series perumka, dan warna trapesium biru digunakan pada bagian panjang mesin miniatur lokomotif. Untuk warna putih yang berbentuk garis ini, dipasang dengan mengitari badan miniatur lokomotif.

Untuk karakteristik kedua yang terdapat pada miniatur lokomotif CC 201 asli sumatera bagian selatan adalah tralis besi yang dipasang pada bagian lampu semboyan dan pada miniatur lokomotif CC 201 89 13 juga tidak lupt dipasang tralis besi pada bagian lampu kabut (selain pada bagian lampu semboyan). Selain itu, pada miniatur lokomotif CC 201 karakteristrik sumatera bagian selatan ini juga terdapat kawat sling dari crane yang dipasang apda bagian eyehole miniatur lokomotif. Kegunaan kawat sling ini, berguna ketika miniatur lokomotif akan diangkat pada bagian atap ujung panjang miniatur lokomotif. Kegunaan dari kawat ini, juga bermanfaat ketika miniatur lokomotif akan di perjual belikan atau dipindah-pindah. Selain terdapat pada lubang eyhole ini, pewarnaan dari eyehole ini juga menjadi salah satu karakteristik dari miniatur lokomotif CC 201 milik dipo balai yasa lahat, serta penambahan dongkrak pada bagian underframe miniatur lokomotif CC 201.

Miniatur lokomotif CC 201 yang memiliki karakteristik Dipo Miniatur lokomotif Sumatera Bagian Selatan, juga masih menggunakan tralis besi pada bagian kaca kabin masinis. Meskipun sebagian miniatur lokomotif yang ada di wilayah tersebut juga sudah menggunakan tralis besi pada bagian kaca depan, samping, dan kaca belakang kabin miniatur lokomotif. Tetapi, setelah adanya pemakaian polycarbonet pada kaca miniatur lokomotif CC 201 ini, membuat sejumlah miniatur lokomotif CC 201 asli buatan Balai jasa lahat mengurangi pemakaian tralis pada kaca kabin masinis. Untuk klakson yang dipakai diminiatur lokomotif CC 201 ini, sudah menggunakan klakson seperti milik miniatur lokomotif CC 202, yaitu klakson dengan series Leslie S3L. klakson ini bukanlah klakson bawaan pabrik General Elektrik, Amerika serikat, melainkan klakson yang dipasang oleh balai yasa lahat itu sendiri, ketika pamasangan dilakukan saat perawatan akhir. Pada dasarnya, miniatur lokomotif CC 201 yang masih menggunakan klakson tipe wabco AA-1 juga masih banyak dan juga masih memiliki port multiple unit, meskipun pada pada miniatur lokomotif ini juga masih belum mempunyai port multiple layaknya miniatur lokomotif BB 203.

LOKOMOTIF CC 201 HASIL TRANSMIGRAM
Miniatur lokomotif CC 201 hasil transmigram adalah miniatur lokomotif yang sering berpindah-pindah kedinasan dari jawa ke sumatera, sumatera ke jawa, jawa ke sumatera bagian selatan, sumatera selatan ke jawa timur. Hasil dari perpindahan seluruh miniatur lokomotif CC 201 ini ke berbagai wilayah indonesia, membuat sejumlah miniatur lokomotif CC 201 membawa nama dan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut, berasal dari tempat dan wilayah asal mereka di modifikasi atau di cat ulang, yang kemudian akan ditambahkan atau sedikit direnovasi agar dapat menyesuaikan dengan tempat barunya.
Seperti halnya pada 6 unit miniatur lokomotif CC 201 mutasi dari sumatera bagian selatan menuju ke devisi regional jawa pada tahun 2012 silam. Awalnya, ke-6 miniatur lokomotif ini memiliki corak dan motif milik karakteristik dipo miniatur lokomotif sumatera bagian selatan seperti pada umunya. Sebagai contoh pada bagian pewarnaan dan klakson yang masih bawaan dari dipo miniatur lokomotif bagian selatan (dipo miniatur lokomotif Balai Yasa Lahat). Seiring dengan perkembangannya waktu, ke-6 miniatur lokomotif yang memiliki karakteristik dari dipo balai yasa lahat ini, mulai disesuaikan dengan karakteristik di dipo balai yasa yogyakarta, dengan pola pewarnaan yang baru dan pemotongan port multiple unit miniatur lokomotif. Bahkan terdapat 2 miniatur lokomotif CC 201 milik dipo balai yasa lahat dengan nomor series CC 201 83 49 dan CC 201 83 54, diganti dari klakson leslie S3L menjadi wabco AA-2.

Sedangkan untuk eyehole pada bagian atap miniatur lokomotif CC 201 ini, juga masih terdapat dan dipasang dibeberapa miniatur lokomotif CC 201. Sedangkan untuk miniatur lokomotif CC 201 92 11 dan CC 201 9212 yang asli jawa, ketika di mutasi menjadi miniatur lokomotif milik kertapati, juga disesuaikan dengan standart balai yasa lahat, seperti bagian klakson miniatur lokomotif yang awalnya memakai klakson Wabco AA2 menjadi klakson dengan tipe Leslie S3L. miniatur lokomotif CC 201 yang masih menggunakan klakson Leslie S2l, juga masih terpasang dan tidak dirubah ketika miniatur lokomotif sudah dimutasi kembali ke wilayah pulau jawa. Tepat pada tahun 2012 hingga saat ini.

Berkebalikan dari ke-6 miniatur lokomotif yang terdapat seperti artikel diatas, 4 miniatur lokomotif hasil mutasi dari jawa ke sumatera bagian selatan yang dipindah sejak tahun 2008 sampai 2014 sialm, distandartkan dengan standart balai yasa lahat. Salah satu miniatur lokomotif CC 201 dengan nomor series CC 2018310, merupakan miniatur lokomotif CC 201 yang memiliki karakteristik paling sesuai dengan dipo miniatur lokomotif balai yasa lahat, karena memiliki bentuk eyehole dan port multiple unit seperti miniatur lokomotif CC 201 sebelumnya. Hanya saja miniatur lokomotif ini masih tetap menggunakan klakson yang berstandart jawa sebelum dimutasi ke pulau sumatera. Tetapi, ke-3 miniatur lokomotif lainya hanya dirubah pada bentuk dan pola pewarnaanya saja, dan dua dari empat miniatur lokomotif tadi, nantinya akan ditempatkan dan dihunikan di dipo miniatur lokomotif padang dan medan. Sehingga, tidak menuntut kemungkinan kalau sejumlah miniatur lokomotif CC 201 yang dimutasi ini akan mengalami perubahan lagi.

Untuk miniatur lokomotif CC 201 yang dimutasi dari wilayah jawa menuju ke wilayah sumatera utara, tidak mengalami perubahan yang begitu mencolok. Karena sebagian perubahan yang terdapat pada dipo miniatur lokomotif Sumatera Utara, tidak jauh berbeda dengan karakteristik dipo balay yasa yogyakarta. Hanya saja terdapat sebagai klakson miniatur lokomotif CC 201 yang dirubah dengan klakson terompet seperti miniatur lokomotif BB 303 dan BB 302.

HASIL AKHIR

Dari kesekian artikel yang bertipe miniatur lokomotif CC 201, tidak ada istilah miniatur lokomotif yang abadi, termasuk miniatur lokomotif CC 201 bukanlah pengecualian. Bahkan miniatur lokomotif CC 201 yang diproduksi pada tahun 1977 (miniatur lokomotif CC 201 generasi pertama), sebagian besar juga sudah dibatasi untuk kedinasannya, biasanya dialokasikan yang tidak jauh dari dipo induk tempat miniatur lokomotif CC 201 berada. Sedangkan untuk program re-build pada semua miniatur lokomotif CC 201 ataupun miniatur lokomotif yang lain, bisa saja masih dilakukan. Tetapi sudah banyak yang berasumsi kalau miniatur lokomotif CC 201 sudah tidak cocok untuk di rebuild kembali. Mengingat proses rebuild ini menjadi kurang efektif, akibat adanya miniatur lokomotif CC 206 yang sudah mampu menggantikan semua peran miniatur lokomotif milik PT KAI. Selain itu, menggantikan dengan mesin yang lebih moder, akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan rebuild kembali, asalkan miniatur lokomotif CC 201 dire-build total seperti miniatur lokomotif yang baru di rakit.

Akan tetapi, dengan hasil yang telah dikerjakan oleh pihak PT KAI dan juga PJKA maupun Perumka, kita masih bisa melihat sejumlah miniatur lokomotif CC 201 di 10 tahun mendatang. Karena, dari hasil rebuild yang telah di buat oleh perusahaan jawatan miniatur kereta api, membuat miniatur lokomotif yang dibuat pada tahun 1977 hingga yang paling muda 1992 masih bisa berdiri kokoh seperti yang saat ini, ditambah dengan miniatur lokomotif CC 201 hasil dari modifikasi BB 203 dengan tahun termuda 2004, dan juga mesin yang masih diproduksi seperti pada miniatur lokomotif CC 203, 204 dan CC 206. Membuat miniatur lokomotif ini masih mampu bertahan kurang lebihnya 15 tahun kedepan. Sehingga para railfans masih bisa menikmati keindahan sejumlah miniatur lokomotif general elektrik ini dari tahun ke tahun.

Karena miniatur lokomotif CC 201 adalah miniatur lokomotif yang paling tua sepanjang sejarah, kemungkinan besar miniatur lokomotif CC 201 ini akan dikirimkan ke museum ambarawa, tentu saja kita sebagai pencinta miniatur kereta api dan kereta model berharap kalau miniatur lokomotif CC 201 masih tetap menjadi miniatur lokomotif utama milik PT KAI, berharap saja sih. Seain itu, seandaikan miniatur lokomotif CC 201 ini dikembalikan dengan livery logo milik PJKA, tentunya kita akan semakin senang dan gembira, karena kita bisa bernostalgia dengan miniatur kereta api masa lalu. Selain itu, miniatur lokomotif CC 201 juga menjadi salah satu miniatur lokomotif andalan milik PJKA, itulah mengapa miniatur lokomotif ini masih tetap berdiri hingga saat ini.


0 komentar:

Posting Komentar

kereta model, miniatur kereta api, jual kereta api miniatur, toko kereta model, toko kereta api miniatur, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, kereta model malang, miniatur kereta api lembang, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, jual kereta model malang, kereta model skala ho, kereta model skala 1/80