lokomotif CC 200 bisa di sebut lokomotif yang tidak pernah menyerah selama kedinasannya. kombinasi warna kuning gading dengan hijau tua yang terdapat pada lokomotif CC 200 ini, berasa menjadi ciri khas yang tidak akan terlupakan. hanya pada lokomotif CC 200 saja yang memiliki kombinasi warna ini.
sebuah mesin diesel yang memiliki tipe General Elektrik adalah mesin diesel yang dipasang pada lokomotif CC 200, hingga membuat lokomotif ini menjadi lokomotif PERTAMA yang memiliki mesin GE dengan kombinasi gandar bentuk Co-Co. jarang sekali lokomotif Indonesia yang memiliki kombinasi gandar Co-Co dengan mesin General Elektrik selain lokomotif CC 200. terbukti dengan adanya lokomotif BB 300 yang menggunakan mesin diesel Hidraulik pada masa pembuatannya. saat ini, lokomotif CC 200 sudah terparkir cantik di Museum Lokomotif Cirebon. mengingat suku cadang dari lokomotif CC 200 sudah tidak di porduksi lagi
lokomotif Diesel pengganti dari Lokomotif UAP
pada awal kedatangan lokomotif CC 200 GE (General Elektrik) yang memiliki kombinasi gandar Co-Co ini, diperankan sebagai lokomotif pengganti Kereta UAP. mengingat kereta uap sudah tidak mempu menarik gerbong dengan jarak tempuh yang cukup jauh. selain itu, suku cadang yang dimiliki kereta uap susah untuk di dapatkan, karena minimnya jumlah produksi suku cadang dari pabrik kereta uap. lokomotif uap ini, di operasikan oleh perusahaan DKA pada masa sebelum kemerdekaan, sampai pada saat Ir. Soekarno menjadi seorang presiden. sejak Ir. Soekarno menjadi seorang presiden tersebtu, membuat perkereta Apian Negara Indonesia mulai di modernisasi dengan di datangkannya lokomotif CC 200 sebagai lokomotif pertama yang mulai berdinas.
lokomotif Cc 200 ini mulai berdinas di Negara Indonesia sejak di bukanya jalur rel pertama yang ada di Indonesia, tepatnya di daerah Semarang antara kemijen dan tanggung. jalur rel yang dibuat ini berkisar 24 km sampai 26 km dan di resmikan pada tahun 1867. lokomotif pertama yang berdinas sebelum CC 200 di jalur rel ini, adalah lokomotif uap B1, yang memiliki spresifikasi gandar 'B' 2 roda penggerak dan 1 gandar roda pengantar (indle).
lokomotif uap yang selanjutnya datang sebagai lokomotif yang berdinas di Negara Indonesia, didatangkan dari Negara Jerman, Belanda, dan Amerika. lokomotif uap, rata-rata memiliki daya tarik sebesar 1850 pk dan di operasikan sebagai lokomotif penarik gerbong perusahaan kereta api, baik perusahaan Swasta ataupun perusahaan Negeri
dampak dari datangnya lokomotif CC 200 sebagai lokomotif pertama yang berdinas di Negara Indonesia. membuat kedinasan lokomotif uap menjadi di hentikan, karena pabrik yang memproduksi kereta uap yang terletak di Negara Eropa dan Amerika juga di gantikan dengan produksi Lokomotif Diesel. sejak saat itu, rapat demi rapat di lakukan oleh DKA (Djawatan Kereta Api) untuk merubah kereta Uap menjadi kereta Diesel. pada saat munculnya wacana perubahan lokomotif Uap menjadi lokomotif diesel bukanlah perkara yang mudah, karena pada masa itu PT DKA belum mengerti bagaimana cara merawat dan pengoperasian lokomotif Diesel. sampai pada akhirnya Ir. Soekarno mengetuk palu untuk membeli lokomotif Diesel Elektrik dari Benua Eropa dan Amerika.
pada tahun 1953 silam, lokomotif CC 200 yang berjumlah 27 unit ini didatangnkan langsung dari perusahaan Amerika Serikat dengan spisifikasi mesin menggunakan diesel General Eletrik dengan berat 96 ton, 3 bogie dengan 2 bogie penggerak dan 1 penggerak indle (penahan). lokomotif CC 200 ini menggunakan mesin diesel dengan tipe ALCO 244E jenis 4 dengan daya kekuatan yang berjumlah 1450 hp. lokomotif cc 200 mampu menarik gerbong dengan keceaptan 100 km/jam.
baca juga : LOKOMOTIF CC 200 BUKANLAH LOKOMOTIF GENERAL ELEKTRIK PERTAMA DI INDONESIA
pada masa kedatangan lokomotif CC 200, ketika perusahaan DKA masih bekerja sama dengan pemerintahan kereta api Indonesia. lokomotif ini dilakukan proses pengujian atau training lokomotif yang terletak di Pabrik Lokomotif Diesel selama 6 bulan berlangsung. pengujian ini di lakukan oleh para sarjana muda yang telah di tunjuk oleh dewan pemerintah Indonesia pada masa kedinasannya.
pada masa pengabdiannya, lokomotif CC 200 menjadi kebanggaan warga Negara Indonesia, karena mengingat lokomotif ini pernah menjadi insiden penting ketika terjadinya konferensi Asia Afrika (KAA). lokomotif ini menjadi bagian pemersatu negera-negara Asia Afrika untuk menjalin kerjasama ekonomi dan kebudayaan melawan dominasi dari Negara barat. pada tahun 1955, lokomotif CC 200 ini diperankan sebagai lokomotif pengantar rombongan Konferensi Asia-Afrika dari jakarta menuju Bandung.
setelah perusahaan GE sukses mengharumkan nama baik bangsa menggunakan lokomotif CC 200, akhirnya perusahaan GE mendatangkan kembali lokomotif CC 200 dengan tipe selanjutnya, seperti : CC 201, BB 203, CC 203 dan CC 204, dan yang terbaru adalah CC 206. secara berturut-turut, lokomotif GE menjadi andalan perkereta Apian Indonesia pada masa kedatangannya hingga saat ini. lokomotif tipe GE ini, memang sangat handal dengan terbuktinya lokomotif CC 201 yang beroperasi di wilayah Medan. lokomotif CC 201 yang terletak di wilayah medan, mampu beroperasi di daerah pesisir pantai hingga menuju daerah pegunungan. dan lokomotif CC 201 mampu melewati daerah-daerah ini tanpa mengeluh sedikitpun. dari hasil pengoperasian lokomotif CC 201 yang sangat memuaskan, menghasilkan riset dan pengembangan terhadap mesin-mesin GE yang ada di Indonesia. seperti lokomotif CC 203 yang di buat dan diciptakan dari hasil pengembangan lokomotif CC 201 pada tahun 1980-an sebanya 27 unit.
kedatangan lokomotif CC 201 membawa perubahan besar terhadap Perkereta Apian Indonesia. terlahir dari lokomotif CC 200, lokomotif CC 201 menjadi salah satu lokomotif yang dikenal dengan lokomotif paling kuat dengan berat yang relatif ringan. lokomotif CC 201 pertama kali dinamakan dengan lokomotif U-18 C, yang mampu menghasilkan kekuatan sebesar 1800 hp dengan berat 87 ton.
pada tahun 1978, perusahaan GE kembali memunculkan inovasi terbaru untuk lokomotif CC 201 - BB 203 U-18 B, dimana lokomotif ini memiliki susuan Co-Co 'A1A-A1A'. yang dapat diartikan sebagai lokomotif yang sama-sama memliki 3 roda dalam setiap bogienya, tetapi hanya terdapat 2 roda yang memiliki gandar penggerak. lokomotif BB 203 ini hanya di bedakan dari bentuk bogie yang dimiliki dari CC 201, untuk kekuatan dan daya tarik yang di miliki lokomotif ini juga tidak jauh berbeda dengan lokomotif CC 201 sebelumnya.
pada saat ini, lokomotif CC 201 dan 203 terletak di Dipo lokomotif Kertapati yang berjumlah 6 buah, dengan nomor series BB 203 02, B 203 03, bb 203 05, BB20306, BB20308, dan BB20310. semua lokomotif BB ini di operasikan di wilayah Jawa, tetapi sejak tahun 1989 semua lokomotif BB 203 di rubah menjadi lokomotif CC 201. dan lokomotif BB 203 hasil modif ini bisa di bedakan dengan nomor series nya yang berkhir dengan huruf 'R', seperti lokomotif CC 201 14 1 R.
baca juga :KEDATANGAN LOKOMOTIF CC 200 DAN LOKOMOTIF DD55 DI MUSEUM AMBARAWA
TERUS BERKEMBANGNYA LOKOMOTIF GE
perkembangan perkereta apian indonesia, tidak akan pernah lepas dari lokomotif GE yang sudah sekian lama beroperasi. seolah-oleh perusahaan GE berupaya akan mengembangkan lokomotif dengan tipe GE yang selanjutnya akan di pesan oleh Negara Indonesia. tetapi, hal itu tidak akan terjadi setelah perusahaan GE bekerja sama dengan PT INKA yang terletak di daerah MADIUN. perusahaan PT INKA ini menjadi salah satu produk GENERAL ELEKTRIK asli Indonesia dengan produk terbarunya lokomotif CC 204 yang pernah di buat pada tahun 2003 sampai 2005 silam.
lokomotif yang di buat oleh perusahaan PT INKA ini terbagi menjadi 2 jenis. yaitu lokomotif CC 204 hasil dari CC 201 dan yang kedua adalah lokomotif CC 204 buatan dari CC 203. keduanya sama-sama memiliki 2 bogie yang breporos 3 roda dengan 3 roda penggerak yang saling terhubung antara bogie depan dengan bogie belakang. perbedaan dari lokomotif CC 204 dengan lokomotif sebelumnya adalah mampu menteksi kerusakan ketika 45 menit sebelum lokomotif mulai rusak. sistem ini dinamakan dengan 'brightstars Sirius' yang dikembangkan oleh perusahaan General Elektrik.
sejak tahun 2006 silam, lokomotif di Indonesia sering menggunakan lokomotif CC 204 hasil rehat terbaru. dengan bentuk kabin yang sedikit berbeda dari lokomotif CC 201. untuk mesin, bogie, dan kontrol masinis juga tidak berbeda jauh dengan lokomotif sebelumnya. jumlah dari lokomotif CC 204 saat ini adalah 37 unit, 6 unit di daerah Sumatera dan 31 unit di Daerah Jawa.
total keseluruhan lokomotif yang di miliki PT KAI sejak tahun 1950 berjumlah 175 unit, yang di buat dengan bentuk Diesel GE. setelah 3 tahun berlalu, PT KAI kembali membeli 20 unit lokomotif GE lagi dengan jenis C20-EMP untuk mecukupi kedinasan PT KAI Tranpsortsi di daerah Sumatera dan Jawa. ke-20 lokomotif ini dibuat oleh perusahaan Lokomotif Modern GE transportation, Erie Pennslvanis, Amerika serikat. yang kemudian dilakukan perakitan final oleh peruahaan PT INKA Madiun,
pada tahun 2016 silam, perusahaan GE kembali mengembangkan lokomotif yang mampu mendaur ulang pembakaran internal menjadi kekuatan lokomotif yang tersimpan pada baterai On-Board. lokomotif ini dinamakan dengan lokomotif Hibrida yang memiliki sistem diesel-elektrik dengan proses penyimpanan energi hilang. proses penyimpanan ini akan terjadi ketika pengereman dinamis pada lokomotif dimulai. sistem penyimpanan ini berguna untuk mengurangi bahan bakar sebanyak 10% dibandingkan dengan lokomotif yang sering kita lihat saat berdinas.
0 komentar:
Posting Komentar