PERLENGKAPAN RANGKAIAN KERETA API "COUPLER / GANDENGAN KERETA API" - definisi dari sambungan rangkaian kereta api adalah terhubungnya antara 2 unit gerbong yang saling berkaitan antara gerbong satu dengan gerbong selanjutnya. sedangkan untuk menyambungkan antara gerbong satu dengan gerbong yang lainnya, kita harus menggunakan media yang dinamakan "coupler" penyambung. coupler ini akan dipasang pada ujuang badan kereta api, dengan tujuan agar proses penyambungan gerbong satu dengan gerbong yang lainnya bisa menjadi satu rangkian yang panjang. selain untuk menjadi satu rangkaian yang panjang, gerbong yang sudah tersusun rapi juga akan di sambungkan dengan badan lokomotif.
media yang digunakan untuk menyambung rangkaian kereta api ini tidak hanya menggunakan
baca juga : LOKOMOTIF CC 202 | JUAL MINIATUR LOKOMOTIF INDONESIA, JUAL KERETA MODEL
PENGERTIAN ALAT TOLAK-TARIK
yang disebut dengan alat tolak-tarik ini adalah alat yang terbagi menjadi 2 kegunaan. pertama - alat tarik di fungsikan sebagai alat untuk menarik rangkaian kereta api pada saat melaju kedepan, kedua - alat tolak di fungsikan sebagai pendorong rangkaian kereta api ketika berjalan mundur. kedua fungsi dari alat ini terbagi menjadi 2 jenis, ada yang di buat dalam satu alat dan ada juga yang di buat dalam 2 alat.
alat tolak-tarik yang sudah lama di gunakan di Indonesia adalah jenis Ganco yang terlihat seperti gambar di samping. pada alat tolak-tarik ini terlihat beberapa celah yang di hubungkan dengan kendaraan tidak tegang. ketika gerbong bergerak maju atau mundur akan terjadi benturan keras, dan untuk mengurangi benturan ini, di tambahkan pemegasan pada bagian coupler. tugas dari alat penolak ini dinamakan dengan buffer yang terletak di bawah coupler, sedangkan alat penarik yang terdapat pada kereta ini dinamakan dengan coupler yang terbentuk seperti penarik/pengait.
ganco yang sering digunakan di Negara Indonesia adalah buatan dari balai yasa Yogyakarta menggunakan bahan dasar baja dengan proses tempa. kelebihan dari alat tolak tarik ini sangat rendah, sehingga sering terjadi kecelakaan atau rankaian terputus ketika lokomotif dioperasikan, terutama pada rankaian kereta api yang memiliki beban terlalu berat.
pada saat jalan rel yang ada di Indonesia mulai di perlebar mengikuti lebar sepur "1435", digunakan alat tolak tarik jenis terpisah, seperti jalur rel yang terdapat pada perlintasan kereta api Eropa (yang di perlihatkan seperti gambar disamping). bentuk keaslian dari gambar di samping, hanyalah alat buffer "pendorong" yang terdapat pada bagian sisi kanan dan kiri saja. sedangkan pada bagian tengahnya sudah di ganti dengan Coupler jenis 'genggam'. penyambungan jenis ini terbilang sangat susah, karena harus menyesuaikan dengan buffer yang terdapat pada bagian samping. ketika lokomotif berjalan mundur, buffer akan berhimpitan secara bersamaan dan jika lokomotif berjalan kedepan coupler / pengait yang ada di tengah harus di kaitkan dan di kencangkan. pada coupler jenis ini, harus di hubungkan dengan cara tegang agar tidak terjadi hentakan ketika lokomotif menarik rangkaian selanjutnya.
pada saat ini, lokomotif indonesia lebih sering menggunakan coupler jenis genggam, seperti gambar di samping. cuupler jenis genggam ini dinamakan sesuai dengan penggunaannya, karena akan saling terkait seperti orang bersalaman. dan coupler genggam ini hanya perlu di dorong dan dibenturkan antara gerbong depan dengan gerbong selanjutnya. penyambung jenis ini terbilang sangat mudah dan aman, karena mereka akan terkatit dengan bantuan engkol yang hanya dapat di lepaskan oleh teknisi saja. sedangkan kelebihan lain dari coupler genggam ini adalah memiliki 2 fungsi sekaligus yang dapat digunakan sebagai penarik dan pendorong lokomotif sekaligus, tanpa bantuan buffer 'pendorong'. tetapi, untuk pemasangan alat pengereman dan aliran listrik, masih tetapi dilakukan secara manual.
pada bagian dalam coupler genggam, dipasangi peredam yang terbuat dari karet, dengan tujuan untuk meredam benturan ketika kereta api dalam proses penyambungan. pada bagian coupler yang sering di ganti adalah bagian pengait saja. karena sering dibuka tutup ketika akan di sambungkan.
pada gerbong babaranjang yang terletak di Sumatera Selatan, di gunakan sebagai pengangkut batubara. cara pembongkaran muatannya ini di lakukan dengan cara memutar gerong satu/satu "ditumpahkan". sehingga, pada gerbong babaranjang yang terdapat di Sumatera ini di tambahkan coupler yang dapat diputar 360 derajat. dengan tujuan untuk memudahkan proses pembongkaran batu bara yang ada dalam gerbong.
baca juga : LOKOMOTIF CC 200 || MINIATUR LOKOMOTIF INDONESIA, JUAL KERETA MODEL
RANTAI PENGAMAN
pada saat lokomotif masih menggunakan penyambung jenis ganco, rantai pengaman yang terdapat pada coupler ganco masih tetap terpasang hingga saat ini. tujuan dari rantai ini adalah untuk pengamanan ketika gerbong terputus dengan rangkaian yang lainnya. rantai pengaman ini juga tidak terlalu baik, karena jika gerbong putus dari rangkain kereta api, rantai pengaman bisa di katakan akan ikut terputus. tetapi, setidak-tidaknya akan memberikan kode hentakan bagi operator kereta api "masinis" kalau ada gerbong yang terputus pada bagian belakang.
pada saat digunakannnya coupler jenis genggam, kejadian rangkaian terputus sudah jarang terjadi. disamping itu, coupler genggam jika dipasangi pengereman rem udara yang mampu mengerem secara otomatis ketika terdapat gerbong yang terputus. sekalipun PT KAI memiliki sistem pengereman udara, tidak semua gerbong yang ada di Indonesia dipasangi sambungan seperti ini. karena pada sistem pengereman lokomotifnya menggunakan pengereman secara manual dan yang dapat mengerem lokomotif ini hanyalah petugas pegereman / PLKA. kalau saja terjadi rankaian terputus, maka siap-siap saja gerbong akan berjalan sendiri. tetapi, rantai pengaman sudah pasti dipasang di rangkaian gerbong. mengingat untuk memberikan kode kepada masinis berdasarkan hentakan ketika gerbong terputus dari rangkaiannya.
SAMBUNGAN PENGEREMAN
sambungan pengereman yang menggunakan sistem penekanan udara, harus tersambung dari ujung lokomotif hingga gerbong paling akhir. sambungan pengereman ini terbuat dari selang yang dapat di aliri angin dengan ujung logam yang tedapat pada pipa penyambung. pada bagian hulu, dipasangi sebuah kran yang dapat di buka/ditutup ketika akan di gunakan. kegunaan dari kran ini, agar angin tidak mudah masuk atau keluar ketika lokomotif sedang di operasikan yang akan menyebabkan rem tidak akan berfungsi secara sempurna.
sabungan pengereman ini harus kedap udara, dan sambungan yang tedapat pada rankaian ini tidak boleh bocor. ketika sambungan pengereman bocor, maka kereta api akan terus mengerem dan tidak bisa bejalan. jikapun bisa berjalan, maka harus di lakukan uji coba pengereman, guna untuk menjaga keamanan dan keselamatan dari kereta api itu sendiri.
uji coba pengereman, bukanlah dengan cara maju mundur. tetapi dengan mengukur tekanan udara yang terdapat pada ujung sambungan rem kereta api. alat yang di gunakan untuk mengukur kekuatan angin ini adalah manometer, dan dengan alat ini akan menunjukkan sumber tekanan rem. alat pengukuran ini harus di uji dengan sangat benar, mengingat lokomotif membutuhkan keselamatan rem yang dapat berfungsi secara sempurna.
SAMBUNGAN LISTRIK
sambungan listrik yang terdapat pada kereta api ini, tergantung dari jenis kereta yang sedang di gunakan. yang sering menggunakan rangkain listrik pada bagian penyambung ini adalah kereta api penumpang. karena digunakan sebagai penyejuk atau lampu putih yang berguna untuk kenyamanan penumpang. gerbong barang juga membutuhkan listrik, karena untuk lampu ruangan.
listrik ini juga di hasilkan dari bagasi pembangkit listrik, dan bagasi ini dibuat sesuai kebutuhan. biasanya, pembangkit listrik yang ada pada bagasi ini berkekuatan 300KVA. rankaian listrik yang terdapat pada sambungan lokomotif bisa di lihat apda gambar disamping. dan sambungan ini akan dipasang ketika lokomotif dalam proses penyambungan yang akan dipasang oleh petugas perkereta apian.
0 komentar:
Posting Komentar