Video of the day

Home » » PENAMPAKAN LOKOMOTIF GE CC 206 YANG DIKIRIM DARI BANUA AMERIKA

PENAMPAKAN LOKOMOTIF GE CC 206 YANG DIKIRIM DARI BANUA AMERIKA

PENAMPAKAN LOKOMOTIF GE CC 206 YANG DIKIRIM DARI BANUA AMERIKA – selamat datang di blog Toko kereta uap yang berisi artikel-artikel menarik tentang perkereta apian Indonesia. Pada kali ini saya akan memberikan informasi tentang lokomotif CC 206 yang di gandeng-gandeng untuk di kirimkan ke Negara kita tercinta. Seperti biasa, pada jam-jam 7 pagi saya bermain-main dengan situs google.com, dimana saya ingin mencari sumber referensi gambar Lokomotif CC 206 untuk di jadikan sebagai lokomotif Miniatur. Tidak heran kalau timeline google saya di penuhi dengan lokomotif-lokomotif CC 206, sampai akhirnya saya menemukan gambar lokomotif CC 206 yang terdapat livery miliki Negara Indonesia. Wah, ternyata ini adalah lokomotif CC 206 yang baru di pesan oleh PT KAI Persero.












Sedikit mengulas tentang lokomotif CC 206 yang ternyata, lokomotif ini juga menggunakan mesin General Elektrik seperti sebelumnya, hanya saja lokomotif ini tergolong masih baru yang di pesan oleh PT KAI Persero dari perusahaan General Elektrik Amerika Serikat. Konfigurasi bogie pada lokomotif CC 206 ini adalah UIC ‘Co-Co’, dimana terdapat 3 as roda dalam setiap bogienya. Yang menjadi pembeda dari lokomotif CC 206 dengan lokomotif diesel lainnya adalah, lokokomotif CC 206 memiliki 2 kabin yang terletak di depan dan belakang body lokomotif, seperty halnya lokomotif listrik di Indonesia yang menggunakan 2 kabin pada setiap loko.

Di dalam foto yang di unggah oleh seseorang yang bernama Enola, PA, Amerika Serikat pada pukul 18.05 waktu setempat. Sempat menampilkan beberapa foto yang disertai deskripsi bahwa initinya, lokomotif CC 206 ini akan di kirimkan ke Negara Indonesia. Di dalam tulisan Keith Latimer terdapat istilah “Here they come!! Band new export locomotives for Indonesia heading into Enola Sunday. Thanks to Megan S. Bill K.and Marc L for heads up and updates!!!”

Katalog

Jika kita melihat dari daftar gambar di atas, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa lokomotif CC 206 ini di kirim tanpa menggunakan bogie?. Dan ternyata, lokomotif CC 206 yang akan di kirimkan ke Indonesia ini tidak langsung di operasikan begitu saja. Melainkan harus di masukkan dulu ke Perusahaan PT INKA (Industrik Kereta Api Indonesia) yang terletak di Kota Madiun. PT INKA, Madiun ini akan terlibat dalam perakitan bogie gandar Co-Co ini yang akan di pasang pada lokomotif CC 206.

Pada dasarnya, PT INKA, Madiun dan PT General Elektrik Amerika Serikat ini sudah bekerja sama sejak tahun 1996-2002. Ketika,  BUMN produsen kereta api membentu perusahaan untuk merakit dan memproduksi lokomotif. Lokomotif yang di buat oleh PT INKA, Madiun ini akan adi kirimkan dan di Export ke wialayah Asia Tenggara. Dan produk PT INKA yang pernah di Export keluar Negeri adalah lokomotif CC 203, pada Negara Filipina.

SEJARAH KEDATANGAN LOKOMOTIF CC 206

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, lokomotif yang berkabin 2 ini dapat di Dinaskan oleh lokomotif-lokomotif kuno, seperti CC 201, CC202, CC 203, CC204, dan BB tipe 300. Tetapi, semua lokomotif yang ada pada daftar tersebut, sudah banyak yang masuk ke Dipo Lokomotif guna proses pengafkiran. Karena daftar lokomotif kuno ini sudah masuk dalam usia 30 sampai 40 tahun, apalagi lokomotif CC 200 yang sudah berusia 60 tahun, termasuk lokomotif BB305 yang semuanya sudah dirucat habis dan dijadikan pajangan Museum. Lokomotif CC 206 yang memiliki 2 kabin sekaligus ini berguna ketika lokomotif berjalan mundur, agar lokomotif tidak perlu di putar pada turntable (pemutar rel) sebelum lokomotif beroperasi menarik rangkaian kereta api.

Pada decade tahun 2009 sampai 2010-an, ide baru muncul dari PT INKA Madiun, ketika lokomotif CC 201 berhasil di re-powering menjadi lokomotif CC 203 dan CC 204. Ide tersebut muncul dari benak PT KAI bagaimana caranya, jika kita memiliki lokomotif yang berkabin ganda, daya lebih kuat dan lebih bertenaga, memiliki system teknologi semacam GE Brightstars, dan juga memiliki layar monitor seperti yang terdapat pada lokomotif CC 204.

baca juga : LOKOMOTIF DIESEL GE SERI BB200, SANG PENGGANTI LOKOMOTIF CC200

Pada awal perakitan lokomotif CC 204, hasil yang di dapatkan kurang maksimal. Karena  kebutuhan lokomotif pada PT KAI belum tercukupi. Sedangkan  produksi pertahun pada  PT INKA, Madiun, hanya mampu memproduksi lokomotif dengan jumlah yang terbatas. Pada akhirnya, ide untuk memesan sejumlah lokomotif baru muncul pada tahun 2010 silam, dengan proses pemesanan menuju Perusahaan General Elektrik, Amerika Serikat. Proses pemesanan ini guna untuk menambah jajaran baru pada armada perkereta apian Indonesia yang di gunakan untuk pengangkut barang dan penumpang pada wilayah Jawa dan Sumatera.

Proses pemesanan lokomotif ini, juga tidak tanggung-tanggun seperti lokomotf CC 204. Melainkan dengan pemesanan 100 unit dalam 1 tahun, dan menjadi rekor pemesanan terbesar di perkereta apian Asia Tenggara. Berbeda sekali dengan lokomotif CC 204 yang di datangkan ke Negara Indonesia dalam waktu 5 tahun dengan jumlah total 37 unit.

Untuk mewujudkan ide-ide seperti di atas, akhirnya pada tahun 2012 silam PT KAI melakukan pemesanan ke Perusahaan General Elektrik, Amerika Serikat, yang berjumlah 100 unit lokomotif tanpa bogie. Pemesanan tanpa bogie ini, dikarenakan lebar track atau rel yang ada di Indonesia ini tidak sama dengan lebar track yang ada di Amerika Serikat. Sehingga, bogie yang akan di pasang pada lokomotif CC 206 ini di rakit sendiri oleh PT INKA, Madiun. Sesudah lokomotif CC 206 sampai di palebuhan Tanjung Priok, lokomotif ini akan di bawa menuju Balai Yasa Yogyakarta untuk proses pemasang bogie pada lokomotif CC 206 ini, dan kemudian akan di lanjutkan dengan jadwal pengoperasiannya pada tahun 2013. Pada tahun 2015 mendatang, lokomotif CC 206 ini dipesan kembali dengan rincian 30 lokomotif CC 206 dikirimkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, dan ke 20 Lokomotif CC 206 lagi di kirimkan ke Pelabuhan Panjang, Sumatera selatan, tepat pada tahun 2016.

Saat  ini telah hadir lokomotif CC 206 generasi ke II, dimana lokomotif ini sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Selatan. Dengan hadirnya lokomotif CC 206 generasi ke II ini, membuat lokomotif CC 206 memiliki predikat lokomotif terbanyak di Negara Indonesia, yang melebihi jumlah lokomotif CC 201 yang berjumlah 144 unit lokomotif, 131 unit beroperasi, 7 unit di jadikan CC 204, dan 6 unit lagi dalam keadaan rusak.

baca juga : KISAH LOKOMOTIF GE U20C YANG BERPINDAH-PINDAH KE 3 NEGARA

DESIGN LOKOMOTIF CC 206

Pada awal pemesanannya, PT KAI memang mengharapkan sebuah lokomotif baru yang memiliki bentuk double kabin. Sehingga, perusahaan General Elekterik, Amerika Serikat ini membuat lokomotif dengan bentuk model DoubleCabin yang mirip dengan lokomotif-lokomotif lainnya, entah itu dari Indonesia sendiri atau bukan. Design yang dimiliki Lokomotif CC 206 ini, lebih mirip dengan lokomotif GE tipe British Rail Class 70 seri GE PowerHaul yang di operasikan di Britania Raya. Perbedannya terletak pada bagian depan yang memiliki 2 kaca, dan lampu sorot yang masih mengikuti bentuk dari Lokomotif GE sendiri. Dan bentuk pintu masuk pada lokomotif CC 206, juga sama persis dengan pintu masuk pada lokomotif CC 203 atau 204.

MESIN PADA LOKOMOTIF CC 206

Mesin yang dimiliki lokomotif CC 206 ini adalah mesin dengan tipe GE 7FDL-8 veris terbaru dari produk General Elektrik. Dengan bentuk emisi yang setingkat dengan lokomotif Dash-9, Amerika Serikat. Lokomotif C 206 ini mampu menarik gerbong dengan kekuatan 2.250 hp (horse power). Setara dengan kekuatan lokomotif CC 202 yang di gunakan untuk manarik gerbong babaranjang (batubara), Sumatera Selatan. Kekuatan dari lokomotif CC 206 ini juga setara dengan lokomotif CC 203 (2.100 hp) yang ditambahkan dengan 100 kuda hidup.

Perangkat elektronik yang terdapat pada lokomotif CC 206 ini adalah perangkat Brightstars terbaru miliki General Eletrik yang di padukan dengan layar monitor GE Integrated Fungtion Display (GE IFD), seperti yang terdapat pada lokomotif Dash-9, Amerika Serikat. System perangkat ini, menjadikan lokomotif CC 206 sebagai lokomotif kedua yang mengguanakn Monitor masinis setelah lokomotif CC 205, dan lokomotif ini juga menjadi lokomotif pertama yang memiliki system tercanggih di era tahun 2016. Selain itu, lokomotif CC 206 ini juga menggunakan klakson yang berbeda dengan lokomotif sebelumnya, seperti lokomotif CC 205, CC 204, dan CC 203. Dengan spesifikasi yang sangat canggih ini, membuat lokomotf CC 206 mampu menarik gerbong dengan jumlah 30 gerbong barang dan 16 gerbong penumpang dalam satu lokomotif.

TAMBAHAN

Seluruh lokomotif CC 206 yang ada di Indonesia, sudah menggunakan logo dan livery milik PT KAI.
Seluruh lokomotif CC 206 yang ada di Indonesia, sudah menggunakan nomor sesuai dengan peraturan-peraturan Komenhub No. KM 45 tahun 2010
Seluruh lokomotif CC 206 yang ada di Indonesia, sudah menggunakan trails besi pada bagian kaca depan dan kaca samping kabin masinis, guna untuk pengaman masinis. Trails ini, bias saja dilepas ketika sudah masuk masa perawatan akhir (PA) di balai yasa yogyakarta.
Tulisan Dipo induk yang terdapat pada lokomotif CC 206 ini dipasang pada bagian bawah logo PT KAI, terkecuali pada lokomotif CC 206 13 51.
Seluruh lokomotif CC 206 yang ada di Indonesia, sudah menggunakan menggunakan bamper berwarna merah hitam
Lokomotif dengan tipe CC 206 13 87 dan CC 206 13 88, menjadi andalan PT KAI, karena di sebut dengan lokomotif CC 206 KLB (kereta luar Biasa). Tetapi, sekarang sudah tergantikan oleh lokomotif CC 206 13 71 dan CC 206 13 72
Penulisan nomor pada lokomotif CC 206 menggunakan font Arial Bold pada lokomotif CC 206 13 XX, mulai dari angka 1 sampai angka 100. Sedangkan untuk lokomotif generasi ke II menggunakan font Arial Reguler untuk angka CC 206 XX 1 sampai 39

Setelah lokomotif CC 206 ini hadir untuk memenuhi kebutuhan operasioanl PT kereta api Indonesia, lokomotif CC 206 mulai di buat ajang perlombaan untuk skala miniatur dan kereta model. Dari situlah, para pembuat kerajinan miniatur kereta api dan kerajinan kereta model mulai berkambang lagi, semenjak para kereta model fakum karena adanya pabrik agung craft yang memproduksi miniatur kereta api dengan cara moulding (cetakan).

Setelah adanya pabrik agung craft yang menjual kereta miniatur dan kereta model dengan tipe CC 201 dan 203 yang sangat menawan dan menakjubkan, banyak para handmade yang mulai rugi dan anjlok akan hasil karyanya. Tetapi, banyak juga yang malah mendapatkan pasokan kereta miniatur dan kereta model dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga menjadi tidak merepotkan dan mampu menjual dengan jumlah yang banyak dan waktu yang cukup cepat.

Setelah adanya lokomotif CC 206 yang mulai di operasikan di Negara Indonesia oleh PT KAI, para handmade mulai bisa berkembang dengan menjual model baru yang bertipe CC 206 tersebut. Dari hasil produksi para handmade Indonesia dengan model lokomotif CC 206 ini, banyak yang mulai berinovasi untuk di jadikan kereta model. Dari situlah permainan kereta model mulai berkembang dan menjadi marak di kalangan railfans Indonesia.

Apa sih keunggualan kereta model CC 206 / miniatur kereta api CC 206 ini?

Seperti yang saya ulas pada bagian artikel di atas tadi, bahwa Lokomoti CC 206 ini adalah lokomotif milik PT Kereta api Indonesia yang di buat oleh perusahaan general elektrik transportasi asal Amerika Serikat. Itulah mengapa lokomotif CC 206 ini memiliki tipe mesin GE (general Elektrik) yang memiliki daya hemat bahan bakar sebanyak 25%. Nomor series lokomotif CC 206 yang di keluarkan adalah model GE CM20EMP yang bisa digunakan untuk lokomotif penarik gerbong barang maupun gerbong penumpang. Tetapi, lokomotif CC 206 ini tidak sekuat dengan lokomotif CC 205 yang murni digunakan untuk menarik gerbong batubara di wilayah pulau sumatera selatan.

Sedangkan untuk lokomotif CC 206 yang di buat atau dirancang di ukuran skala miniatur dan kereta model, bernomor series SD7 dan SD9 proto 2000. Kalau kita menggunakan nomor series SD7 dan SD9 ini bisa dikatakan cangkangnya akan pas dan tidak goyang sama sekali. Bahkan, kereta model yang berseries proto 2000 dengan tipe SD7 dan SD9 ini mampu berjalan dengan sangat lembut persis seperti aslinya.

Lokomotif CC 206 yang pertama kali hadir di Indonesia adalah lokomotif yang hadir tepat pada tahun 2012 dengan jumlah 100 unit (lokomotif) tanpa bogie. Apakah itu bogie? bogie adalah tempat dimana roda dan gear yang bersisi 6 roda bisa berputar dan bisa berjalan. Bogie yang dipasang di badan lokomotif CC 206 ini adalah buatan asli milik PT Inka Madiun. Setelah lokomotif CC 206 ini hadir di pelabuhan tanjung priok, ke 100 lokomotif ini di kirimkan ke balai yasa Yogyakarta guna pemasangan bogie yang telah di produksi tadi, dan akan langsung dioperasikan setelah proses pemasangan selesai.

Dari sinilah mulai ada perbedaan dari kereta asli dengan kereta model yang sering kita lihat di social-social media indonesia. Karena bogie yang di pakai untuk kereta model CC 206 ini adalah hasil import milik perusahaan Bachmann atau Proto 2000. Hanya saja cangkang CC 206 yang akan di pasang di kereta model inilah yang buatan asli Indonesia.

Sedangkan pada tahun 2015 silam, lokomotif asli yang bertipe CC 206 kembali di datangkan dengan jumlah 30 unit lokomotif. Karena beralasan bahwa lokomotif CC 206 telah suskses menggandrungi pengoperasian kereta api Indonesia. Itulah mengapa, ke 30 lokomotif CC 206 yang hadir pada tahun 2015 silam, di bagi di beberapa bagian.20 unit lokomtif CC 206 datang di pelabuhan tanjung priok dan sisanya di turunkan di palabuhan panjang pada tahun 2016. Setelah datangnya ke 50 lokomotif CC 206 yang hadir pada tahu 2016 ini, membuat jumlah total semua lokomotif CC 206 melebihi jumlah dari lokomotif CC 201 yang hanya berjumlah 144 unit.

Jika dilihat dari segi tampilan lokomotif CC 206, lokomotif ini memiliki model bogie (co-co) yang berarti 3 roda dalam setiap bogie. Sama halnya milik lokomotif CC-CC jenis yang lainnya. Seperti CC 201 atau CC 203 dan 204. Hanya saja pada bagian kabin masinis, lokomotif CC 206 memiliki 2 kabin yang terletak di bagian belakang dan bagian depan, yang katanya berguna untuk menghindari para penumpang illegal yang berada di kabin lokomotif. Pada dasarnya, memang ada benarnya jika kabin masinis ini di bagi menjadi 2 bagian, karena mengingat keselamatan masinis juga harus tetap di jaga. Seperti halnya pada lokomotif BB 304 atau BB 301 yang memiliki 2 kabin masinis.

Untuk kekuatan dari lokomotif CC 206 yang ada di Indonesia ini, memiliki daya apcu atau daya tarik lebih besar dari pada lokomotif-lokomotif sebelumnya. Dan di tambah dengan mesin yang lebih irit dan gas buang yang lebih rendah. Meskipun lokomotif CC 206 ini bisa di katakana sebagai lokomotif paling kuat di ruang lingkup perkereta apian Indonesia, tetapi lokomotif CC 206 ini masih kalah ampuh dengan lokomotif CC 205 yang ada di wilayah pulau sumatera. Lokomotif CC 205 ini bisa dikatakan lokomotif terkuat setelah lokomotif CC 206, tetapi karena lokomotif CC 206 lebih banyak di lihat oleh kalangan pencinta miniatur kereta api dan kereta model, sehingga membuat lokomotif CC 205 ini menjadi kalah tanding oleh kereta CC 206.

Jika di lihat dari segi kereta model dan kereta miniatur, lokomotif CC 205 dan CC 206 tidak ada yang memporduksi dalam bentuk cetakan, dikarenakan bentuk dan model CC 205 dan 206 lebih rumit dari model CC 201 dan CC 203. Meskipun demikian, lokomotif CC 205 dan CC 206 lebih banyak yang meminati dari pada lokomotif yang lain, walaupun harga dari ke-dua lokomotif ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan lokomotif-lokomotif yang lain.

Lokomotif CC 206 dan 205 ini menggunakan mesin yang setara dengan lokomotif DASH-9 milik perkereta apian amerika serikat. Itulah mengapa lokomotif ini bisa dibilang lokomotif terkuat dari kalangan lokomotif-lokomotif yang lain. Sedangkan untuk lokomotif CC 205 dan 206 skala kereta miniatur dan kereta model ini,  memiliki bentuk model yang sangat mirip dengan lokomotif Dash-9. Jadi, sangat memungkinkan jika lokomotif ini di gabungkan dengan mesin milik kereta model luar negeri.

Spesifikasi lampu dan kabin masinis yang dimiliki lokomotif CC 206 ini hamper mirip dengan lokomotif-lokomotif sebelumnya, seperti lampu sorot yang dimiliki loomotif CC 203 dan 204 yang sering anda lihat. Karena lokomotif ini memiliki daya pacu yang sama dengan lokomotif Dash-9, membuat lokomotif ini memiliki daya tarik pacu sebesar 2.250 hp (horse power), 100 hp lebih besar dari lokomotif CC 203 dan CC 204 yang ada di Indonesia. Selain itu, lokomotif CC 205 dan 206 ini memiliki teknologi Komputer Ge Brightstar Sirius dan dipadukan dengan layar monitor GE Integrated Function Display (GE IFD). Lokomotif ini juga di dukung dengan klakson yang berbeda dari sebelumnya, dimana lokomotif ini menjadi julukan si puong.

Selain klakson lokomotif yang lebih menggelegar, lokomotif ini juga di pasangi trails besi bentuk kota-kotak pada bagian kaca depan dan kaca samping, trails besi yang ada pada lokomotif CC 206 ini berguna untuk melindungi masinis jika terjadi keributan pada saat beroperasi. Alasan lain lokomotif ini di berikan trails besi yang kuat dan banyak, karena lokomotif ini mampu menarik 40 unit gerbong barang dan 16 gerbong penumpang dalam sekali tarik, tentunya hanya dengan satu lokomotif.

Apakah di lokomotif kereta model juga di pasangi trails besi?

Apabila kita sudah berbicara dengan kereta model, tentunya juga ada hubungannya dengan harga yang di patok, semakin tinggi harga yang anda pasang, maka akan semakin bagus juga detailing pada lokomotif CC 206 tersebut. Tetapi juga sebaliknya, apabila lokomotif CC 206 yang anda beli harganya sedikit murah, maka hasil yang anda dapatkan juga tidak terlalu detail ( hanya mirip dengan bentuk aslinya).


0 komentar:

Posting Komentar

kereta model, miniatur kereta api, jual kereta api miniatur, toko kereta model, toko kereta api miniatur, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, kereta model malang, miniatur kereta api lembang, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, jual kereta model malang, kereta model skala ho, kereta model skala 1/80