Video of the day

Home » » KISAH LOKOMOTIF GE U20C YANG BERPINDAH-PINDAH KE 3 NEGARA

KISAH LOKOMOTIF GE U20C YANG BERPINDAH-PINDAH KE 3 NEGARA

KISAH LOKOMOTIF GE U20C YANG BERPINDAH-PINDAH KE 3 NEGARA – sebagian besar masyarakat Indonesia, pasti sering melihat lokomotif Diesel yang memiliki hidung menyerupai ikan Hiu ini mondar-mandir pada lintasan kereta api di Pulau Jawa yang membawa kereta api punumpang atau di Pulau Sumatera yang membawa rangkaian gerbong barang (babaranjang) berisi pulp milik PT TEL. seperti yang kita tahu, bahwa lokomotif CC 203 sangat lah berbeda dengan lokomotif-lokomotif lain yang ada di Indonesia, termasuk lokomotif lain yang terletak di Luar Negeri. Karena lokomotif CC 203 ini adalah rancangan tulen milik PT INKA Madiun.

Bentuk dari lokomotif GE U20C atau yang sering di sebut dengan CC203 memiliki ciri khas yang terletak pada bagian Shorthood atau kabin masinis yang bentuknya menyerupai trapesium (aerodinamis). Lokomotif CC 203 ini memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan lokomotif-lokomotif lain, karena hanya CC 203 saja yang memiliki kabin masinis dengan bentuk yang miring. Berbeda sekali dengan lokomotif-lokomotif lain, seperti CC 201 (GE U18C) yang rata-rata memiliki kabin masinis menyerupai bentuk kotak.

baca juga : LOKOMOTIF UAP BERSEJARAH DI NEGARA INDONESIA | REPLIKA LOKOMOTIF UAP

Tetapi, selain lokomotif yang memiliki hidung miring ini hanya ada di Indonesia, juga terdapat lokomotif hidung miring yang terletak di Negara Australian.

Lhaa, berarti milik kita dong?

Awal dari meluncurnya lokomotif GE U20C yang bertempat di Negara Australia ini memiliki cerita yang sangat panjang. Bahkan, lokomotif ini di kandidatkan sebagai lokomotif yang pernah berpetualang di 3 Negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Australia.

Lokomotif ini pada dasarnya telah dirancang dan di produksi oleh PT Lokindo sejak tahun 1995, yang dapat diartikan bahwa lokomotif GE U20E atau CC 203 adalah lokomotif CC203 generasi pertama. Lokomotif CC 203 generasi pertama ini sengaja di export ke Negara Filipina, karena telah di pesan oleh perusahaan PT Petikemas yang terletak di Manila, Filipina. (International Container Terminal Service. (ICTSI).

Prosesi pengexportan 1 unit lokomotif CC 203 ini, di selenggarakan oleh presiden tercinta kita Bpk Soeharto yang terletak di Stasiun Gambir pada 17 Desember 1996. Prosesi pengexporan lokomotif CC 203 yang akan di kirimkan ke Negara Filipina ini, juga bersamaan dengan peresmian ke-2 lokomotif CC 203 yang lainnya, seperti CC 203 13 dan CC 203 14.

Lokomotif CC 203 yang dikirim pada tahun 1996 ini, baru bisa di operasikan pada bulan Maret tahun 1997. Dimana bentuk dari lokomotif CC 203 memiliki levery warna abu-abu orange yang bertuliskan “ICTSI”. Karena pada masa itu, ICTSI adalah perusahaan yang memiliki lokomotif CC 203 ini.

Tetapi, setelah lokomotif ini sampai di Negara Filipina dan beroperasi di Negaran baruya. Ternyata lokomotif ini hanya beroperasi selama 6 tahun saja. Dikarenakan pada tahun 2003 silam, PT ICTSI ini menutup jalur pengiriman barang yang melalui jalur kereta api, karena perusahaan ICTSI tersebut merugi. Selain  itu, akses jalur perkereta apian di Negara Filipina juga kurang memadai, membuat proses pengiriman barang menjadi sangat lambat. Bahkan, semua aset kereta api yang di miliki PT ICTSI seperti gerbong dan juga lookomotif ini mulai di jual keluar Negeri.

baca juga : LOKOMOTIF DIESEL GE SERI BB200, SANG PENGGANTI LOKOMOTIF CC200

Pada saat lokomotif CC 203 di jual keluar Negeri, lokomotif CC 203 ini pun akhirnya di beli oleh perusahaan swasta yang berada di Negara Australia (South Spoor Railway Service) atau SSRS tepat pada tahun 2007 silam. Pada saat lokomotif CC 203 ini sampai di Negara Australia, livery yang terdapat pada lokomotif CC 203 ini di ganti dengan livery milik SSRS, yang berwarna biru telur asin dengan livery warna kuning orange dengan tambahan warna biru toska. Selain terdapat perubahan livery pada lokomotif CC 203 ini, SSRS juga menambahkan handrail yang terletak pada dek lokomotif, melepas lampu semboyan, dan melepas eblek semboyan. Proses pelepasan ini, karena meyesuaikan perkereta apian dengan Negara Australia.

Pada saat lokomotif CC 203 ini masih berwarna biru telur asin, lokomotif ini tidak pernah di operasikan sampai pada Bulan Mei 2008 silam. Pada akhirnya, livery pada lokomotif CC 203 ini diganti dengan livery berwarna Hijau-Kuning yang terlihat seperti saat ini. Ketika masa perubahan menjadi leivery warna Hijau-kuning, lokomotif CC 203 ini sudah 3 kali berpindah tangan.

Pertama dia di beli oleh perusahaan Coote Industrial dari SSRS, dan kedua dia di beli oleh perusahaan Greentrains/Engenco yang berasal dari Coote Industrial. Dan sampai pada akhirnya, lokomotif CC 203 ini di miliki oleh perusahaan QUBE Logistic pada tahun 2012 silam.

Pada masa kepemiliki yang baru ini, lokomotif CC 203 memliki lampu kabut yang dapat berkedip, seperti layaknya lampu polisi. Selain terdapat lampu kabut yang bisa berkedip, lokomotif CC 203 juga di tambahkan reflector cahaya, karena alasan standart keamanan Amerikan Association of Railways (ARR). Reflector cahaya ini berguna untuk memantulkan cahaya terhadap kendaraan lain yang berada di depan lokomotif, atau yang tidak bisa mengetahui kebedaan lokomotif. Dari sebagai foto yang dapat tim ambil, semuanya belum memiliki reflector cahaya, hanya saja sudah memiliki livery yang berwarna hijau.

Meskipun sudah berganti kepemilikan sebanya 4 kali, series dari lokomotif CC 203 ini tetap U 201. Sejak dari Sout Spoor sampai dimiliki oleh perusahaan QUBE Logistic. Selama lokomotif berpindah-pindah, lokomotif ini sering di gunakan sebagai lokomotif penarik angkutan barang.

Sampai pada tahun 2014 silam, lokomotif CC 203 atau U201 ini masih beroperasi layaknya lokomotif 1995. Tetapi, setelah tahun 2014 silam, lokomotif ini mulai di turunkan menjadi pajangan museum kereta api di Australia. Terkadang lokomotif U201 ini juga terlihat mondar-madir membawa kereta pengangkut barang/babaranjang.


1 komentar:

  1. Karena perusahaan yang mengoperasikan kereta api (atau bisa disingkat dengan 'operator') di luar negeri bukan operator yang berada di bawah naungan kementrian BUMN, maka rada sayang kalau lokomotif ini terbengkalai begitu saja hanya karena masalah internal perusahaan.

    BalasHapus

kereta model, miniatur kereta api, jual kereta api miniatur, toko kereta model, toko kereta api miniatur, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, kereta model malang, miniatur kereta api lembang, miniatur kereta api murah, jual kereta model murah, jual kereta model malang, kereta model skala ho, kereta model skala 1/80